Soal Lumbung Pangan, Presiden: Menhan Bukan Hanya Urusi Alutsista
Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasannya memilih Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk memimpin pengembangan lumbung pangan nasional atau food estate di Provinsi Kalimantan Tengah. Menurut Presiden, bidang pertahanan tidak hanya terbatas pada urusan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Hal tersebut disampaikan Presiden saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa 14 Juli 2020.
"Yang namanya pertahanan itu bukan hanya urusan alutsista, tetapi juga ketahanan di bidang pangan menjadi salah satu bagian dari itu. Dan ini sudah disampaikan Menhan dengan hitung-hitungan cost berapa, anggaran berapa, dalam membangun food estate yang ada di Kapuas dan Pulang Pisau," kata Presiden.
Presiden menjelaskan bahwa pengembangan lumbung pangan nasional tersebut merupakan langkah antisipasi untuk menghadapi kemungkinan krisis pangan dunia. Hal tersebut berangkat dari peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) yang menyebut akan adanya ancaman krisis pangan dunia akibat pandemi Covid-19.
"Food estate itu berangkat dari peringatan FAO bahwa akan ada krisis pangan dunia. Sehingga perlu kita antisipasi cepat dengan membuat cadangan pangan strategis," ujarnya.
Dengan dibangunnya lumbung pangan tersebut, Presiden berharap Indonesia akan memiliki cadangan pangan strategis nasional. "Sehingga nanti kalau misalnya kekurangan beras ya tanam padi. Kalau kekurangan jagung ya tanam jagung," jelasnya.
Nantinya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo akan turut membantu Menteri Pertahanan dalam menggarap lumbung pangan nasional tersebut. "Nanti urusan pertanian yang lain, pangan yang lain ya tetap Mentan," ujar Presiden.
Pernyataan Presiden Jokowi ini sekaligus menjawab polemik sehubungan dengan tugas baru Menhan Prabowo yang memimpin pengembangan lumbung pangan nasional atau food estate di Provinsi Kalimantan Tengah.