Presiden Madagaskar Pecat Semua Menteri Tak Becus Kerja
Presiden Madagaskar Andry Rajoelina memecat semua menterinya setelah mengkritik mereka soal kinerja. Keputusan pemecatan ini diambil beberapa pekan setelah rencana pembunuhan terhadap sang presiden terungkap.
"Seperti di tim sepakbola, Anda harus berubah ketika terjadi kegagalan dalam pemerintahan. Akan ada perubahan dan ini menyangkut mereka yang tidak melaksanakan tugas yang dipercayakan," katanya.
Terkait rencana pembunuhan presiden, pemerintah setempat langsung menangkap 21 tersangka, termasuk 12 personel militer, terkait percobaan pembunuhan Andry Rajoelina serta upaya menggulingkan pemerintahannya. Enam orang, salah satunya warga negara Prancis, ditangkap bulan lalu karena dicurigai terlibat dalam plot tersebut, setelah apa yang dikatakan para pejabat adalah penyelidikan selama berbulan-bulan di pulau Samudra Hindia itu.
Andry Rajoelina dilantik sebagai Presiden Madagaskar setelah memenangkan Pemilu yang diwarnai persaingan panas pada 2019 silam. Madagaskar merupakan negara bekas jajahan Prancis yang miskin dan berpenduduk 26 juta, memiliki sejarah kekerasan dan ketidakstabilan politik.
Andry Rajoelina pertama kali mengambil alih kekuasaan dalam kudeta Maret 2009, menggulingkan Marc Ravalomanana. Dia tetap memegang kendali sebagai kepala pemerintahan transisi hingga 2014.
Dalam pemilu 2019, Ravalomanana menantang Andry Rajoelina Rajoelina, kalah, dan mengatakan pemungutan suara pemilu itu curang.
Korban Pertama Menteri Pendidikan
Menteri Pendidikan Madagaskar, Rijasoa Andriamanana dipecat oleh Presiden Andry Rajoelina karena ingin membeli permen lolipop, pada 6 Juni 2020. Anggaran untuk membeli permen bertangkai itu mencapai Rp 28 miliar.
Rencananya, permen lolipop itu akan diberikan pada siswa di sekolah untuk mengatasi rasa pahit dari obat herbal yang sedang mereka banggakan. Obat herbal yang belum diuji untuk virus corona itu sedang digemborkan Presiden Madagaskar sebagai tonik herbal Covid-Organics.
Meskipun belum diketahui khasiatnya untuk memerangi virus corona, pesanan dari beberapa negara Afrika terus berdatangan. WHO sudah memperingatkan bahwa sejauh ini, belum ada obat untuk virus mematikan itu.
Menteri Kesehatan Dipecat di Tengah Pandemi Covid-19
Menteri Kesehatan Madagaskar Ahmad dicopot dari jajaran kabinet, satu bulan setelah dia terlibat perselisihan dengan Presiden Andry Rajoelina terkait bantuan untuk penanganan virus corona.
Menyadur France24, pemerintah mengumumkan pemberhentian Ahmad pada 20 Agustus 2021, bersamaan dengan pemberitahuan nama baru yang akan menduduki jabatan menteri kesehatan.
"Jean Louis Hanitrala Rakotovao telah ditunjuk sebagai menteri kesegaran baru," ujar sekretaris kabinet Valeru Ramonjavelo, tanpa memberikan rincian tentang perubahan tersebut.
Ahmad pada Juli lalu, menulis surat ke lembaga internasional, meminta bantuan peralatan medis di tengah melonjaknya kasus virus corona di Madagaskar. Tindakan Ahmad memicu kemarahan dalam pemerintahan, Rajoeline mengatakan menkes itu telah bertindak tanpa berkonsultasi baik dengan pemerintah atau pun kepala negara.
Advertisement