Presiden La Liga: Barcelona Tak Bisa Rekrut Pemain di Musim Panas
Presiden La Liga, Javier Tebas menyatakan bahwa Barcelona tak bisa merekrut pemain baru musim panas ini kecuali mereka mengumpulkan Rp3,2 triliun untuk menutup defisit anggarannya.
"Sampai hari ini, Barcelona tidak memiliki ruang dalam anggarannya untuk dibelanjakan di jendela transfer yang akan datang. Barcelona telah terlibat dalam perilaku yang dipertanyakan, yang berdampak pada La Liga dan kami bertindak sesuai dengan itu. Kami telah memutuskan bahwa mereka tidak dapat lagi merekrut lebih banyak pemain," ujar Tebas dalam acara KTT Bisnis Sepak Bola Financial Times di London, Jumat 3 Maret 2023.
"Barcelona telah menjual hak siar TV (sebesar) 700 juta euro dan mencoba menemukan berbagai cara untuk mengatasi situasi tersebut. Namun mereka tidak akan dapat melakukannya musim depan. Kami memiliki kontrol ekonomi yang ketat. Di akhir setiap jendela, kami beri tahu semua klub di La Liga apa yang bisa mereka belanjakan," tambah Tebas.
Upaya Blaugrana untuk menyeimbangkan neraca keuangan telah mereka tempuh sejak dua musim terakhir. Termasuk melepas bintang terbesarnya Lionel Messi, untuk mengurangi tagihan gaji yang selama ini membebani mereka.
Setelah itu, Barcelona menandatangani sejumlah pemain bintang baru seperti Robert Lewandowski, Franck Kessie, dan Rapinha. Masuknya sejumlah pemain baru ini memberikan dampak positif musim ini. Mereka memimpin dengan selisih tujuh poin di puncak klasemen Liga Spanyol.
Sayagnya, tersingkirnya mereka dari Liga Champions dan Liga Europa lebih awal membuat kondisi ekonomi Barca makin sulit.
Saat ini Barcelona menghadapi kekurangan 200 juta euro. Tebas menegaskan, Barca mau tak mau harus mengurangi pengeluaran mereka.
"Dalam kasus Barcelona, mereka harus mengurangi pengeluaran untuk gaji dan transfer dari 650 juta euro menjadi 450 juta euro, jadi anggarannya minus 200 juta euro," kata Tebas.
"Mereka harus mengurangi investasi mereka pada pemain dan kami mendorong mereka untuk menjual pemain, untuk setiap jumlah yang mereka hasilkan dalam penjualan, mereka dapat membelanjakan 40 persen dari itu."