Presiden Kunjungan ke Rusia-Ukraina, Dikawal Paska Elit Gabungan
Paspampres saat latihan pengamanan Presiden Joko Widodo di Jakarta. (Foto: Istimewa)
Presiden Joko Widodo segera melakukan kunjungan ke Rusia dan Ukraina. Kunjungan kali ini dimaksudkan untuk mendalami kerja sama ekonomi di kedua negara yang sedang berperang itu, dijadwal usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Elmau, Jerman pada 26-27 Juni 2022 mendatang.
Begitu beranikah Joko Widodo ke kawasan perang? Adakah persiapan keamanan Presiden Indonesia itu?
Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menyiapkan tim khusus untuk mengawal Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia dan Ukraina.
Tim khusus tersebut merupakan tim penyelamatan (matan), yang biasanya pada saat kegiatan tertentu tidak dibawa. Tim ini terdiri dari sejumlah pasukan elite TNI, seperti Kopassus, Denjaka, dan Paskhas.
Personel Paspampres Elit
"Dalam hal ini, khusus ini (ke Rusia dan Ukraina) kita membawa personel tersebut dengan menggunakan pakaian nantinya rencanannya akan menggunakan PDL TNI," kata Komandan Paspampres Mayjen Tri Budi Utomo, dikutip Jumat 24 Juni 2022.
Tri menyebutkan, secara keseluruhan pihaknya menyiapkan 39 personel yang terdiri atas 10 personel yang masuk dalam tim penyelamatan, 19 personel grup utama, dan 10 personel tim pendahulu yang akan berada lebih dahulu di lokasi.
"Tapi untuk main group-nya (grup utama, red) kita sendiri tetap penyelamatan dengan menggunakan mengcover (melindungi) beliau secara langsung," ujarnya.
Diungkapkan Tri, sejak beberapa minggu lalu, pihaknya sudah melakukan latihan untuk mengantisipasi pengamanan dan penyelamatan terhadap Presiden, demi mengantisipasi hal yang tidak terduga.
"Contohnya penyelamatan dari kereta api, penyelamatan di stasiunnya sendiri, di jalan seperti apa, meng-escape (melarikan diri, red) beliau itu kita sudah latihan, itu dari teknisnya," lanjutnya.
Sementara itu, dari sisi perlengkapan, tim Paspampres sudah menyiapkan helm dan rompi yang kemungkinan dapat digunakan di lokasi untuk seluruh delegasi yang akan berangkat.
Untuk senjata pengamanan, Tri juga menyebutkan, pihaknya akan menggunakan senjata laras panjang untuk melindungi seluruh delegasi.
"Kemudian untuk senjata yang biasanya kita tidak menggunakan senjata laras panjang dari pihak Ukraina juga sudah memberi kita keleluasaan untuk membawa senjata laras panjang sesuai dengan jumlah personil Paspampres kita dengan amunisi yang tidak terbatas," ungkapnya.
Menurut Tri, merujuk kondisi saat ini, wilayah yang akan dikunjungi Presiden Jokowi, Ibu Kota Negara Ukraina Kiev masih tergolong aman. Sebab, wilayah perang seperti Donetsk berjarak 380 kilometer dari Kiev.
"Itu yang sudah kita antisipasi, sementara mereka masih melakukan serangan ya memang di seputaran Donetsk itu saja, jadi Alhamdulillah masih jauh lah dari Kiev," ujar Tri.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia dan Ukraina usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Elmau, Jerman pada 26-27 Juni mendatang.
Menurut Retno, kunjungan Presiden Jokowi ke dua negara tersebut untuk menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan kemanusiaan yang ditimbulkan akibat perang.
“Kunjungan Presiden ini menunjukkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan, mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang dan dampaknya dirasakan oleh semua negara terutama negara berkembang dan berpendapatan rendah, dan terus mendorong spirit (semangat) perdamaian,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Presiden RI juga diagendakan akan menggelar pertemuan bilateral dengan presiden Rusia dan Ukraina.
“Dalam kunjungan ke Kiev dan Moskow, tentunya Bapak Presiden akan melakukan pertemuan dengan Presiden Zelenskiy dan Presiden Putin,” tutur Menlu RI.
Advertisement