Presiden Klub Persija Bantah Tak Gaji Marko Simic
Marko Simic sudah mengumumkan perpisahannya dengan Persija Jakarta. Selama 4,5 tahun gabung klub berjuluk Macan Kemayoran, pemain asal Kroasia itu memutuskan hengkang karena masalah gaji.
Lewat unggahan akun Instagram pribadinya, @markosimic_77, ia menyebut Persija telah melakukan pelanggaran kontrak dengan tidak membayar gajinya selama setahun.
"Anda semua berhak mengetahui kebenaran. Dengan berat hati saya harus mengumumkan bahwa saya telah mengakhiri kontrak saya secara sepihak dengan Persija Jakarta, karena klub telah melanggar kontrak setelah tidak membayar gaji saya selama satu tahun," ungkapnya di Instagram @markosimic_77.
"Setelah 4,5 tahun pengabdian, 98 gol, 4 trofi, momen-momen yang tidak terlupakan, penghargaan individu dan rekor yang saya pecahkan, ini keputusan tersulit dalam hidup saya," imbuhnya.
Persija Jakarta lewat pernyataan resmi presiden klub, Mohamad Prapanca, membantah tidak membayar gaji Marko Simic. Yang betul, gajinya dipotong saat Liga 1 2020 dihentikan karena pandemi Covid-19.
Berikut ini keterangan resmi Presiden Persija Jakarta terkait kisruh gaji Marko Simic:
Persija adalah klub yang patuh dan taat hukum. Tidak benar ada pernyataan yang menyebutkan bahwa gaji pemain tidak dibayar selama satu tahun.
Ada pun penyesuaian gaji yang diberlakukan mengacu pada keputusan dari PSSI terkait pemberhentian kompetisi karena adanya pandemi Covid-19. Dasarnya adalah Surat Keputusan (SK) PSSI bernomor SKEP/69/XI/2020.
Dalam situasi itu, semua pemain termasuk Marko Simic sepakat akan kebijakan tersebut yang dituangkan dalam adendum pertama sehingga semua berjalan sebagaimana mestinya. Namun pada perjalanannya, Marko Simic memiliki pemahaman yang berbeda untuk adendum selanjutnya.
Di sisi lain, Marko Simic tetap menerima jumlah gaji yang telah disesuaikan tersebut tanpa keluhan apa pun. Dalam prosesnya Persija Jakarta terus berupaya untuk menyamakan pemahaman terkait adendum selanjutnya.
Pada dasarnya, Persija Jakarta adalah klub yang selalu mendukung karier pemain. Tidak benar jika Persija berniat membahayakan karier seorang pemain, terlebih lagi pemain tersebut telah berjuang bersama-sama dan meraih banyak prestasi. Sementara itu, Persija akan selalu mengikuti proses yang akan terjadi ke depannya.
Mohamad Prapanca
Presiden Klub Persija Jakarta