Presiden Kembali Jelaskan Hubungan Agama dan Politik
Sukoharjo: Presiden Joko Widodo kembali menjelaskan pandangannya tentang hubungan agama dengan kehidupan bernegara. Ia menegaskan sikapnya kembali tentang hal tersebut setelah pernyataan sebelumnya mendapatkan tanggapan beragam dari masyarakat.
Orang nomor satu di RI asal Solo itu mengungkapkan hal itu di Pondok Pesantren Kholifatulloh Singo Ludiro, Mojolasan, Sukoharjo, Sabtu (8/4). Ditegaskan bahwa dia tidak ingin memisahkan nilai-nilai agama dalam politik. ''Yang penting, jangan sampai agama dipolitisasi menjadi komoditas,'' tuturnya.
Sebelumnya, ia mengungkapkan perlunya memisahkan agama dan politik saat kunjungan kerja di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah pada akhir Maret lalu. Ternyata, pernyataan tersebut mendapat respon beragam dari sejumlah tokoh agama. Karena itu, ia perlu menjelaskan kembali yang dia maksud.
Menurut Presiden, agama merupakan faktor penting dalam politik karena setiap keputusan kebijakan harus dilandasi dengan nilai-nilai kejujuran, nilai-nilai moralitas yang ada dalam setiap agama. Oleh karenanya politik dan agama harus beriringan dalam konteks yang benar.
Kebijakan yang diimbangi dengan nilai spiritualitas, nilai pengabdian dan nilai-nilai yang diajarkan agama, "Itulah sambungnya politik dan agama,” ucap alumnus Universitas Gadjah Madsa (UGM) ini.
Presiden mengingatkan agar pernyataan jangan dicampuradukkan politik dan agama tidak disalahartikan. “Jangan dibelokkan. _Masak_ politik tidak boleh dihubungkan dengan agama,” ujar Presiden.
Presiden Joko Widodo hadir di Pondok Pesantren Kholifatulloh Singo Ludiro untuk meresmikan masjid dan gedung sholawat. Di akhir sambutannya, Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengharapkan agar para santri dari Pondok Pesantren Kholifatulloh Singo Ludiro tidak hanya pintar mengaji, tapi juga memiliki pendidikan yang baik dan dibekali keterampilan vokasional.
"Setelah selesai belajar di pondok, para santri juga memiliki bekal keterampilan yang bermanfaat saat memasuki masyarakat, memasuki dunia kerja yang ada," kata Presiden.
Di Pondok pesantren tersebut, Presiden Joko Widodo juga tak lupa mengadakan kuis berhadiah sepeda untuk para santri dan masyarakat yang hadir. (frd)