Presiden Jokowi Yakin 9 Juta Sertifikat Dibagikan pada 2019
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) dapat merampungkan pembagian sembilan juta sertifikat tanah pada 2019.
"Kenyataannya, kalau memang kita punya tekad yang kuat dan niat yang benar, rampung. Dan, nanti menginjak ke 2019, ada sembilan juta rampung," kata Presiden Jokowi ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu.
Presiden telah menghadiri peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tahun 2018.
Menteri ATR Sofyan Djalil, menurut Presiden, mengatakan target pembagian tujuh juta sertifikat tanah pada 2018 direncanakan selesai sebelum pergantian tahun 2019.
Presiden juga meyakini target sertifikasi seluruh bidang tanah di Indonesia akan rampung pada 2025.
"Tadi yang nawar kok Pak Menteri, 2023 akan rampung. Saya catet," ujar Presiden, menjelaskan kemajuan target waktu pembagian seluruh sertifikat bidang tanah di Indonesia.
Dalam sambutannya, Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan RI itu mengatakan pemerintah mengejar target pemerataan pembagian sertifikat tanah untuk mengejar ketertinggalan perekonomian dari negara lain.
Presiden mengemukakan pemerintah berupaya mengimplementasikan program agraria dan redistribusi tanah yang selama ini belum tercapai.
Presiden Jokowi juga mengeluhkan masih ada rakyat yang merasakan ketimpangan manfaat bidang tanah.
"Ada yang menguasai Hak Guna Usaha (HGU) berjuta hektare, tapi sebagian rakyat masih tidak dapat akses tanah untuk menopang kehidupan," ujar Presiden.
Presiden mengatakan reforma agraria dan redistribusi tanah harus menjadi perhatian Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Saya minta 2018 BPN siapkan redistribusi tanah yang mengarah kepada HGU. Yang tidak mengajukan perpanjangan dinyatakan sebagai tanah terlantar dan jadi tanah cadangan negara," demikian Presiden Joko Widodo. (ant)