Presiden Jokowi Resmi Gratiskan Tarif Tol Jembatan Suramadu
Presiden Joko Widodo resmi mengubah status tol Jembatan Surabaya - Madura (Suramadu), menjadi jembatan non tol. Itu artinya, bagi kendaraan jenis apapun yang melintas, tak akan dikenakan biaya.
Peresmian pembebasan biaya tol Jembatan Suramadu ini pun digelar Jokowi, persis di tengah-tengah jembatan yang diresmikan pada tahun 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Pembevasan biaya ini, kata Jokowi, adalah usulan dari berbagai tokoh yang ada di Madura. Mulai dari para ulama, kiai, dan habaib yang ada di Pulau Madura.
"Dengan usulan dari berbagai tokoh itu, pada hari ini jalan Tol Suramadu resmi menjadi jembatan non tol biasa," kata Presiden Jokowi, Sabtu, 27 Oktober 2018.
Selama ini, kata Jokowi, jalan tol memang memberi pemasukan negara lewat biay tolnya, tetapi jumlahnya tak telalu besar. Hal itu kata dia, sebanding dengan pertumbuhan ekonomi yang ada di Madura yang dirasakannya kurang optimal.
Jokowi mengklaim, angka kemiskinan di Madura kini masih cukup tinggi, berbagai daerah di Jawa Timur kata dia, angka kemiskinan hanya 4,6 persen, namun di Madura kemiskinan bisa mencapai 16 -23 persen.
Jokowi berharap, dengan pembebasan dan perubahan jalur tol menjadi jembatan non tol ini, maka, masyarakat Madura bisa merasakan manfaatnya.
“Kita berharap dengan perubahan menjadi jembatan non tol, pertumbuhan ekonomi Pulau Madura akan semakin baik. Invesatsi akan semakin banyak, baik properti maupun turisme,” katanya.
Jokowi meneceritakan, upaya pembebasan biaya di jembatan seoanjang 5.438 meter ini, merupakan keputusan yang panjang, dan penuh kalkulasi.
Hal itu, kata dia, bermula pada 2015 lalu, dimana biaya yang dikenakan untuk pengendara sepeda motor digratiskan. Ia mengatakan hal itu juga merupakan masukan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama dan Keluarga Besar Ikatan Keluarga Madura.
Tak sampai disitu, pada tahun 2016, muncul lagi usulan yang meminta pemotongan tarif tol sebanyak 50 persen bagi, sejumlah kendaraan berjenis mobil, truk, dan angkutan lainnya.
Menurut Jokowi, meski dua kebijakan itu telah dilakukan pihaknya, perekonomian Masyarakat Madura tetap dinilai tak mengalami perubahan signifikan. Maka di tahun 2019 ini ia memutuskan untuk menggratiskan.
"Ini urusan ekonomi, ini urusan kesejahteraan, ini urusan pengentasan kemiskinan," kata Jokowi, memungkasi. (frd)