Presiden Jokowi Puji Konsistensi Perjuangan Muhammadiyah
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah mengapresiasi kontribusi dan konsistensi Muhammadiyah dalam penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Sejak awal pandemi, Muhammadiyah bergerak cepat, mengerahkan seluruh potensi amal usahanya secara terorganisasi dan melakukan kerja-kerja kemanusiaan dengan tulus serta ikhlas.
"Muhammadiyah menunjukkan contoh kesalehan sosial, mengoptimalkan pemanfaatan lebih dari 117 rumah sakit dan 63 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah untuk membantu masyarakat yang terpapar virus Covid-19, mendampingi, menguatkan, dan mencerahkan umat, melakukan ikhtiar medis, dan mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya secara virtual pada acara Milad ke-109 Muhammadiyah dari Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 18 November 2021.
Menurut Presiden Jokowi, saat ini laju penyebaran Covid-19 di Tanah Air sudah berhasil ditekan berkat kerja sama dan kerja keras dari seluruh komponen bangsa. Selain itu, masyarakat dan usaha-usaha produktif juga perlahan-lahan bisa beraktivitas kembali. Meski demikian, Presiden mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada agar kasus positif tidak naik kembali.
Pencapaian tersebut, lanjut Presiden, juga mendapat apresiasi dari masyarakat internasional. Indonesia bahkan dipercaya memegang Presidensi G20 Tahun 2022, sebagai negara berkembang pertama yang mendapatkan kepercayaan dan kehormatan besar tersebut.
"Pengakuan yang membuktikan bahwa kita mampu dan bisa," ungkap Presiden.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak Muhammadiyah turut serta mengoptimalkan kepercayaan Presidensi G20 ini untuk berkontribusi bagi kemakmuran dunia yang lebih merata, lebih adil, dan lebih inklusif, serta bagi dunia yang lebih tangguh terhadap krisis dan perubahan iklim.
"Kita juga harus terus-menerus berkontribusi bagi dunia yang lebih damai, yang lebih toleran," ucap Presiden.
Selain itu, sebagai negara muslim terbesar di dunia dengan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia dinilai bisa menjadi rujukan bagi dunia untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan lebih toleran. Islam yang berkemajuan dan Islam wasathiyah yang diperjuangkan Persyarikatan Muhammadiyah bukan hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga relevan bagi dunia.
"Sejarah telah mencatat bahwa Persyarikatan Muhammadiyah tiada henti menebarkan nilai-nilai utama untuk memperkukuh umat muslim yang berkemajuan, sebagai kunci untuk meraih martabat insan kamil. Nilai utama Islam berkemajuan dan Islam wasathiyah telah menjadi fondasi moderasi beragama untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara muslim terbesar, yang aman dan demokratis," ujar Presiden.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, dalam pidatonya di Auditorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, mengapresiasi kerja keras pemerintah dan segenap komponen bangsa yang telah bahu-membahu dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia hingga kondisi saat ini yang makin membaik.
"Alhamdulillah kondisi Covid-19 di negeri ini mulai melandai. Indonesia termasuk negara yang berhasil menekan rendah kasus Covid dibanding negara lain. Keberhasilan tersebut tentu buah dari kesungguhan pemerintah dan kekuatan-kekuatan masyarakat, antara lain Muhammadiyah yang sejak awal konsisten gigih menangani pandemi," ujarnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia bersatu, bergotong royong membangun negeri tercinta. Jika tidak bisa membantu, jangan merusak, pesannya.
Hedar menyadari pekerjaan besar di negeri ini tidak bisa ditangani sendiri. Harus bergotong royong, saling membantu. Sebab itu hilangkan egoisme.
Turut mendampingi Presiden dalam acara ini adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Advertisement