Presiden Jokowi Pastikan Pembangunan Tol Pertama di Aceh Dimulai
Keraguan publik terhadap pembangunan tol Trans Sumatera ruas Banda Aceh-Sigli di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh terjawab sudah. Presiden Joko Widodo sendiri yang memastikan pembangunan tol ini mulai dikerjakan pada Jumat, 14 Desember 2018 lalu. Sebagai tanda dimulainya pembangunan tol sepanjang 2.000 kilometer ini, Presiden Jokowi menekan sirene serta menandatangani prasasti di lokasi proyek.
"Dulu kita tidak bayangkan bahwa ini akan bisa sambung. Demikian juga dari Bakauheni sampai ke titik nol di Aceh ini, mungkin orang juga akan sangsi," ujarnya di lokasi proyek tol Banda Aceh-Sigli.
Presiden yakin bahwa dengan kerja keras dan dorongan yang sama dari seluruh pihak baik di pusat maupun daerah, proyek tersebut akan dapat terselesaikan. Pemerintah memperkirakan bahwa Trans Sumatera dari Lampung hingga Aceh akan tersambung sepenuhnya di tahun 2024 mendatang.
"Saya meyakini nanti di tahun 2024, dari Bakauheni ke titik ini insya Allah akan sambung, yaitu sepanjang kurang lebih 2.000 kilometer dengan ditambah cabang-cabangnya sepanjang 700 kilometer. Artinya totalnya 2.700 kilometer," kata Presiden.
Untuk mewujudkan target tersebut, Presiden meminta dukungan dari pemerintah daerah dalam hal pembebasan dan penyediaan lahan bagi proyek pembangunan. Menurutnya, hambatan terbesar terkait dengan proyek pembangunan jalan tol serupa adalah pada persoalan penyediaan lahan.
"Masalahnya hanya ada di situ. Di mana-mana yang namanya pembangunan jalan tol itu selalu masalah di pembebasan," tuturnya.
Sementara itu, sejumlah proyek pembangunan jalan tol yang menjadi bagian dari Trans Sumatra akan segera diselesaikan. Terdekat, Kepala Negara akan meresmikan jalan tol yang menghubungkan Bakauheni hingga Terbanggi Besar.
"Dari Bakauheni sampai Terbanggi Besar itu sepanjang 140,8 kilometer akhir Desember ini insya Allah akan kita resmikan. Kemudian yang dari Bakauheni ke Palembang ini akan sambung insya Allah nanti di bulan April 2019 sepanjang 350 kilometer," ucapnya.
Lebih jauh, presiden kembali mengingatkan bahwa pembangunan jalan tol maupun infrastruktur lainnya merupakan prasyarat bagi sebuah negara untuk dapat bersaing dengan negara lainnya. Dibangunnya infrastruktur di seluruh pelosok Tanah Air akan membuka akses bagi pengembangan ekonomi daerah yang wilayahnya dibangun infrastruktur tersebut.
"Nanti pemerintah daerah juga harus bisa mengintegrasikan antara jalan tol ini dengan kawasan wisata. Jalan tol ini juga integrasikan dengan kawasan ekonomi khusus. Di Lhokseumawe ada kawasan ekonomi khusus. Integrasikan di situ sehingga mobilitas barang dan orang bisa cepat. Pasti investor akan tertarik masuk," ujarnya kepada jurnalis.
Untuk diketahui, dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo sekaligus meresmikan Masjid At-Taqarrub di Kabupaten Pidie Jaya yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Jokowi pada Sabtu, 15 Desember 2016. Masjid tersebut dibangun di atas lahan seluas 5.796 meter persegi dan mampu menampung sebanyak 1.600 jamaah.
Selain itu, presiden juga meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Arun di Lhokseumawe dan flyover Simpang Surabaya yang menghubungkan pusat kota Banda Aceh dengan Sigli, Lhokseumawe, hingga Medan.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, dan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Advertisement