Presiden Jokowi Dorong Pendidikan Vokasi Bergerak Cepat
Indonesia harus bergerak cepat untuk menjadi kekuatan dunia dengan memanfaatkan bonus demografi. Melalui Merdeka Belajar, transformasi pendidikan telah menghasilkan pendidikan vokasi yang lebih terbuka, relevan, dan inovatif untuk menyiapkan future talent dan future skills di berbagai bidang.
Melalui sederet penampilan talenta-talenta vokasi dari panggung utama, pameran Vokasifest 2023, pasar senggol, hingga sesi lokakarya menjadi penanda kesiapan vokasi untuk menyiapkan talenta masa depan Indonesia di berbagai bidang. Mulai dari bidang teknologi, industri manufaktur, musik, animasi, kuliner, hingga seni dan budaya dan sebagainya.
“Tadi saya berkeliling, melihat ada bus, aplikasi-aplikasi, platform-platform, animasi, dan banyak lagi,” ucap Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada gelaran Vokasifest Festival Kampus Merdeka di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Menurut Presiden Joko Widodo, di tengah perubahan dunia yang begitu cepat, maka sangat penting bagi dunia pendidikan untuk menyiapkan talenta-talenta masa depan dan kompetensi masa depan yang relevan dengan perkembangan zaman. “Pendidikan vokasi punya peran yang penting dan relevan,” katanya.
Presiden Joko Widodo menilai penyiapan future talent dan penyiapan future skill melalui sektor pendidikan, termasuk pendidikan vokasi sekarang ini jauh lebih konkret. Tidak hanya lebih konkret, hasilnya juga telah mampu meningkatkan indeks daya saing talenta global Indonesia yang meningkat sangat tinggi.
Oleh karena itu, presiden sangat senang dan menyambut baik penyelenggaraan Vokasifest dan Festival Kampus Merdeka yang menunjukkan kolaborasi dan kerja sama yang konkret. Yaitu antara perguruan tinggi, sekolah, dan industri yang telah memberikan dampak nyata, sekaligus mendekatkan mahasiswa dan siswa ke dunia kerja. Dengan demikian, para lulusannya diharapkan semakin relevan dengan kebutuhan zaman.
“Pendidikan harus menyesuaikan dengan kebutuhan masa kini dan masa depan, memecahkan masalah, dan memanfaatkan peluang yang ada dalam dunia yang berubah cepat,” ujar presiden.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan pendidikan vokasi memiliki dampak tercepat dalam membangun SDM unggul. Anak-anak muda yang keluar dari pendidikan vokasi ini langsung terjun ke lapangan kerja sehingga dampaknya langsung dapat dirasakan.
Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut Nadiem, Kemendikburistek terus melaku transformasi sistem pendidikan. Termasuk pendidikan vokasi agar lebih terbuka dan inovatif guna menyiapkan generasi unggul dan inovatif. Sistem pendidikan yang lebih terbuka juga dilakukan agar pendidikan menjadi lebih terintegrasi dan multidisiplin serta menghadirkan lingkungan yang aman dan nyaman.
Lebih lanjut, Menteri Nadiem mengatakan bahwa salah satu kunci pendidikan vokasi adalah pembelajar yang terintegrasi dengan industri untuk meningkatkan kualitas lulusan. Menurutnya, saat ini lebih dari 35 persen anak SMK di Indonesia kini sudah masuk SMK Pusat Keunggulan. Jumlah tersebut hanya diraih dalam kurun waktu tiga tahun.
Nadiem berjanji program ini akan terus ditingkatkan sehingga diharapkan pada 2024 mendatang separuh dari siswa di Indonesia dapat merasakan dampak SMK Pusat Keunggulan dalam mengembangkan talenta mereka dan meningkatkan daya saing Indonesia.
Sementara itu, Fadilah Amalia, siswa SMK Negeri 1 Jakarta bidang teknik perancangan dan gambar mesin mengatakan dampak nyata dari program SMK Pusat Keunggulan dalam meningkatkan kompetensi para siswanya. Hal itu salah satunya dibuktikan dari capaian prestasi siswa SMKN 1 Jakarta di ajang kompetisi nasional.
Menurutnya capaian tersebut tidak lepas dari kesempatan berlatih yang lebih banyak di sekolah dan ekosistem belajar yang dekat dengan ekosistem industri.
“Di sekolah kami merasakan belajar dalam suasana industri. Kami punya banyak kesempatan berlatih, termasuk bisa berprestasi di lomba kompetensi siswa SMK tingkat nasional,” pungkas Fadilah yang sempat berdialog dengan Presiden Joko Widodo.
Advertisement