Presiden Jokowi Dinilai Tak Tegas, BEM SI Demo Lagi 11 April
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan tetap menggelar unjuk rasa di Istana Negara pada 11 April. Tuntutan utama adalah menolak perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu 2024.
"Kita akan tetap gelar aksi pada tanggal 11 April 2022," ujar Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin HSN DM dalam keterangan tertulis yang diterima Ngopibareng.id, Kamis 7 April 2022.
BEM SI mengaku belum puas meski Presiden Jokowi telah memerintahkan para menteri berhenti bicara perpanjangan masa jabatan dan penundaan pemilu. "Kami butuh bukti bukan sekedar lisan," kata Kaharuddin.
Hal lain yang mendorong BEM SI tetap menggelar aksi adalah sikap Istana yang belum memberikan jawaban terhadap kajian dan tuntutan mereka.
Unjuk rasa di Istana Negara 11 April nanti diklaim bakal diikuti 1.000 mahasiswa dari Aliansi BEM SI, Aliansi Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia, Aliansi Mahasiswa Jurusan dan Aliansi Mahasiswa Fakultas.
BEM SI akan membawa total 18 tuntutan pada aksi nanti. Kaharuddin merinci, 6 tuntutan berasal dari aksi tanggal 28 Maret ditambah 12 tuntutan berasal dari aksi 7 tahun pemerintahan Jokowi pada 21 Oktober 2021 lalu.
Adapun 18 tuntutan tersebut antara lain mendesak dan menuntut Jokowi untuk bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode.
Tuntutan lain adalah stabilitas harga kebutuhan pokok dan jaminan kesediaan barang-barang pokok bagi masyarakat. Kemudian tuntutan agar pemerintah membatalkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Tanggapan Tenaga Ahli Utama KSP
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, angkat bicara terkait rencana mahasiswa yang akan kembali menggelar aksi demonstrasi menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi hingga 3 periode.
Terkait hal itu, Ngabalin mempertanyakan logika mahasiswa karena mereka mengancam akan demo besar-besaran jika Presiden Jokowi tak kunjung angkat bicara soal isu ini.
"Bagaimana logikanya? Mahasiswa memberi waktu dua hari kepada presiden. Kalau main ancam-ancam itu bagaimana logikanya? Itu yang saya nggak bisa jelaskan bagaimana mendudukkan logikanya," kata Ngabalin kepada wartawan, saat dikonfirmasi Kamis 7 April 2022.
Ngabalin curiga para mahasiswa tak mengikuti perkembangan isu. Sebab, pemerintah bersama DPR telah memutuskan pemilu akan digelar pada 14 Februari 2024. Rancangan ini pun telah disetujui oleh Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi melarang semua pihak di jajaran pemerintah membunyikan wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Negara sedang menghadapi banyak persoalan akibat pengaruh global yang harus menjadi prioritas untuk diperhatikan.
"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan perpanjangan, ndak, saya rasa itu yang ingin saya sampaikan, terima kasih," kata Jokowi dalam keterangannya di Jakarta Rabu 6 April 2022.
Advertisement