Presiden Jokowi: Bank Syariah Indonesia Jadi Barometer Perbankan
PT Bank Syariah Indoensia Tbk hasil merger tiga bank syariah milik pemerintah, yakni PT BRI Syariah Tbk, PT BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri. Hadirnya Bank Syariah Indonesia, kata Presiden Joko Widodo (Jokowi), akan menjadi barometer perbankan syariah.
Selain itu, Bank Syariah Indonesia dapat menjadi tonggak sejarah baru bagi perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia sudah sewajarnya Indonesia menjadi negara terdepan dalam perkembangan ekonomi syariah.
"Sudah lama Indonesia dikenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Status ini sudah menjadi salah satu identitas global Indonesia dan menjadi salah satu kebanggaan. Maka, sudah sewajarnya Indonesia menjadi salah satu negara yang terdepan dalam hal perkembangan ekonomi syariah," kata Jokowi dalam sambutannya dalam peresmian Bank Syariah Indonesia secara virtual di Istana Negara, Jakarta, pada Senin 2 Februari 2021.
Berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economy, sektor ekonomi syariah Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat berarti tiap tahunnya. Tahun 2018 lalu, ekonomi syariah Indonesia tercatat masih berada di peringkat ke-10 dunia. Setahun setelahnya menanjak menjadi peringkat ke-5, dan tahun 2020 Indonesia telah berada pada posisi 4 dunia.
Kenaikan peringkat tersebut harus disyukuri. Namun, Presiden mengatakan bahwa hal itu sekaligus menjadi pelecut untuk terus menjadikan Indonesia sebagai pusat gravitasi ekonomi syariah baik di tingkat regional maupun global.
"Alhamdulillah di tengah krisis pandemi Covid-19, saya senang memperoleh laporan bahwa kinerja perbankan syariah Indonesia tetap mencatat pertumbuhan yang stabil. Perbankan syariah berhasil tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional. Sekali lagi, ini patut kita syukuri," tutur Jokowi.
Dari sisi aset misalnya, perbankan syariah mencatat pertumbuhan sebesar 10,97 persen secara tahunan. Lebih tinggi dari bank konvensional yang mencatat pertumbuhan 7,7 persen. Adapun dari sisi pembiayaan, perbankan syariah juga tercatat tumbuh 9,42 persen secara tahunan yang jauh lebih tinggi dari bank konvensional dengan angka pertumbuhan 0,55 persen.
Dengan kondisi indikator tersebut Presiden Joko Widodo meyakini bahwa ekonomi syariah Indonesia akan tumbuh dengan sangat cepat dan mampu berkontribusi besar dalam mewujudkan kesejahteraan umat dan masyarakat.
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Hery Gunardi menjelaskan, integrasi dan peningkatan nilai dari tiga bank syariah yang tergabung dalam Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) yang pada akhirnya melahirkan BSI telah dimulai sejak awal Maret tahun 2020 lalu. Bank hasil integrasi tersebut telah beroperasi dengan identitas Bank Syariah Indonesia dan diharapkan mampu menjadi representasi Indonesia baik di tingkat nasional maupun global.
"Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank modern, inklusif, dan memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah," ujarnya.