Presiden Jokowi Akan Pangkas Jumlah Eselon
Presiden Joko Widodo ​​menyatakan akan memangkas birokrasi dengan cara menyederhanakan eselonisasi menjadi hanya dua level.
"Eselon I, eselon II, eselon III, eselon IV, apa tidak kebanyakan? Saya minta disederhanakan menjadi dua level saja. Diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi," kata Jokowi saat berpidato usai dirinya dilantik menjadi Presiden periode 2019-2024 di gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019.
Presiden juga menekankan pentingnya para menteri, pejabat dan birokrat agar serius menjamin tercapainya tujuan program pembangunan. "Bagi yang tidak serius, saya tidak akan memberi ampun. Saya pastikan, pasti saya copot," ujar Presiden.
Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan dalam lima tahun ke depan ingin menetapkan empat kebijakan, yaitu pertama pembangunan sumber daya manusia (SDM), kedua pembangunan infrastruktur, ketiga penyederhanaan regulasi, termasuk keempat penyederhanaan birokrasi.
"Investasi untuk penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan. Prosedur yang panjang harus dipotong. Birokrasi yang panjang harus kita pangkas," katanya.
Presiden Jokowi juga menyoroti soal transformasi ekonomi. "Kita harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Presiden.
Di awal pidato, Presiden selain peningkatan sumber daya manusia yang jadi prioritas, juga masih akan dilanjutkan.
"Pembangunan infrastruktur akan kita lanjutkan. Infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, yang mempermudah akses ke kawasan wisata, yang mendongkrak lapangan kerja baru, yang mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat," katanya.