Presiden Iran: Pembunuh Fakhrizadeh adalah Orang Bayaran Israel
Presiden Iran Hassan Rouhani menuduh Israel membunuh ahli nuklir Iran Mohsen Fakhrizade. Israel dan negara-negara Barat telah lama menuduh Fakhrizadeh sebagai otak di balik program rahasia bom nuklir.
"Sekali lagi, tangan jahat dari arogansi global diwarnai dengan darah rezim Zionis perampas. Mereka membayar orang untuk melakukan pembunuhan ini," kata Presiden Hassan Rouhani dalam sebuah pernyataan, hari Sabtu. Tentara bayaran Israel melakukan pembunuhan itu," tambah Hassan Rouhani
“Pembunuhan martir Fakhrizadeh menunjukkan keputusasaan musuh kita sekaligus kedalaman kebencian mereka. Kematian Fakhrizadeh tidak akan memperlambat pencapaian kita,” tambahnya dalam wawancara yang disiarkan TV Iran, seperti dikutip AlJazeera..
Pemerintah Iran mengancam akan membalas dendam atas pembunuhan Fakhrizadeh pada Jumat, yang menurut media Iran tewas di rumah sakit setelah penyerang bayaran ini menembaknya di dalam mobilnya di Ab-Sard, pinggiran kota di Teheran timur.
Fakhrizade, 63, pernah menjadi anggota Pengawal Revolusi Iran dan ahli dalam produksi rudal. Dia menjabat sebagai kepala Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan kementerian pertahanan pada saat kematiannya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara khusus menyebut nama Fakhrizadeh dalam presentasi 2018 tentang program nuklir Iran. Dia menyebut nama Fakhrizadeh, kemudian mengatakan kepada wartawan, "Ingat nama ini," katanya.
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan ada bukti yang menunjukkan keterlibatan Israel dalam pembunuhan itu, tetapi belum jelas siapa sebenarnya yang melakukan serangan itu.
Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Majid Takht Ravanchi, menulis dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat bahwa beberapa ilmuwan top Iran telah tewas dalam "serangan teroris" selama dekade terakhir, dan berkata " tempat asing tertentu ”bertanggung jawab.
Dia menyebut pembunuhan "pengecut" atas Fakhrizadeh sebagai upaya untuk "mendatangkan malapetaka" di wilayah tersebut dan mengganggu pembangunan Iran di bidang sains dan teknologi.
Menurut para pengamat, pembunuhan Fakhrizadeh sengaja dilakukan pada sisa pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Peristiwa ini dilakukan untuk mempersulit posisi Presiden AS terpilih, Joe Biden yang akan dilantik 20 Januari mendatang. Iran dipaksa untuk tetap melawan AS, sementara Joe Biden yang pernah menjadi Wakil Presiden AS di masa kepemimpinan Barack Obama diketahui punya gagasan untuk melakukan pembicaraan damai dengan Iran.
Advertisement