Presiden China Sebut Wabah Corona Iblis
Wabah virus corona telah menelan setidaknya 132 nyawa di China. Pihak berwenang China melaporkan sampai saat ini telah ditemukan 6.000 kasus virus corona.
Hampir 60 juta warga dilaporkan terjebak di sejumlah kota di Negeri Tirai Bambu yang diisolasi pemerintah demi mencegah penyebaran virus yang meluas.
Kasus penyebaran virus corona pertama kali dikonfirmasi pada 31 Desember lalu. Wabah virus corona diduga pertama menyebar dari pasar ikan dan hewan yang berada di tengah kota Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China.
Wuhan merupakan kota terbesar di kawasan tengah China dan menjadi salah satu titik penghubung transportasi.
Presiden China Xi Jinping menyatakan bahwa rakyat China saat ini tengah melakukan perang yang sangat serius melawan wabah virus corona.
Hal itu disampaikan sang presiden dalam pertemuan dengan Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus yang berlangsung di Beijing, China, Selasa 28 Januari 2020.
"Epidemi ini adalah iblis. Kami tak akan membiarkannya bersembunyi," ujar Xi Jinping dalam pertemuan itu seperti dilansir kantor berita China, Xinhua, Rabu 29 Januari 2020.
Xi Jinping juga mengatakan bahwa pemerintah China telah merilis informasi mengenai wabah coronavirus ini secara terbuka, transparan dan bertanggung jawab, serta secara aktif merespons kekhawatiran semua pihak, dan meningkatkan kerja sama dengan komunitas internasional.
"China siap bekerja sama dengan WHO serta komunitas internasional untuk menjaga keamanan kesehatan publik regional dan global," tegasnya.
Selain itu, Xi Jinping juga mengatakan bahwa dirinya yakin WHO dan komunitas internasional akan menghadapi situasi epidemi ini dengan cara yang obyektif, tepat, tenang dan masuk akal.
Dalam pertemuan itu, Tedros memuji pemerintah China telah menunjukkan tekad politiknya yang kuat dan mengambil langkah tepat waktu dan efektif dalam menangani epidemi ini. Bahkan Tedros mengatakan bahwa langkah-langkah yang diambil China bukan hanya melindungi rakyatnya, namun juga melindungi rakyat di seluruh dunia.
Dirjen WHO itu juga memuji kecepatan tinggi dan skala besar langkah-langkah China yang jarang terlihat di dunia. Disebutkan Tedros, hal itu menunjukkan efisiensi dan keunggulan sistem China.
Advertisement