Presiden Bolivia Juga Positif Corona
Presiden Bolivia Jeanine Anez, 53 tahun, pada Kamis kemarin menyatakan dirinya positif terinfeksi virus corona.
Anez kepala negara kedua di wilayah Amerika Latin yang positif mengidap corona, setelah Selasa pekan ini Presiden Brazil Jair Bolsonaro, 65 tahun, terlebih dahulu menyatakan dirinya posiitif.
Anez mencuit di Twitter bahwa ia "baik-baik saja" dan akan melanjutkan tugasnya selama menjalani isolasi. "Bersama, kita akan keluar dari ini," katanya.
Jeanine Áñez Chávez, lahir 13 Juni 1967, adalah seorang politisi dan pengacara Bolivia, yang menjadi Presiden Bolivia setelah pengunduran diri pemerintah Evo Morales. Dia sebelumnya adalah Senator oposisi dari Beni. Politiknya digambarkan sangat anti-Evo Morales
Kabar tersebut muncul sepekan setelah Menteri Kesehatan Bolivia Mara Eidy Roca mengatakan ia juga positif tertular virus corona.
Negara Bolivia yang terkepung daratan dengan lebih dari 11,5 juta penduduk itu melaporkan 42.000 lebih kasus terkonfirmasi COVID-19 dan 1.500 kematian. Bolivia juga menjadi salah satu negara yang terdampak paling parah di dunia kalau dihitung per kapita.
Pihak berwenang sedang menggali kuburan massal di seluruh Bolivia guna menampung gelombang baru jenazah korban COVID-19, yang membuat takut warga Bolivia saat wabah corona merebak di negara pegunungan Andes tersebut.
Kendati jumlah penduduknya sedikit dibandingkan dengan negara-negara tetangganya, seperti Peru, Chile dan Brazil, kasus baru melonjak dalam beberapa pekan belakangan hingga membuat sistem pelayanan kesehatan di sejumlah daerah kewalahan.
Cochabamba, kota di Bolivia tengah, sangat terdampak wabah COVID-19. Alat berat dan truk di kota tersebut menggali lubang besar guna menguburkan orang-orang yang meninggal baru-baru ini. (ant/rtr)
Advertisement