Presiden Amerika Serikat Joe Biden Mengucapkan Selamat Idul Adha, Dorong Gencatan Senjata di Gaza
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan selamat Hari Raya Idul Adha pada umat Islam di Amerika Serikat dan dunia. Dalam pesannya, ia juga mengingatkan pentingnya gencatan senjata segera di Gaza, Palestina.
Ucapan Joe Biden
Dilansir dari laman White House, presiden berusia 81 tahun itu mengucapkan selamat Idul Adha, juga mendoakan sebanyak 2 juta Muslim yang sedang berhaji menjadi mabrur.
Dalam pernyataan tertulisnya, ia juga menyebut jika Idul Adha tahun ini datang di masa yang sulit bagi banyak Muslim dan Muslimat di dunia. "Di Gaza, warga sipil tak berdosa menderita akibat perang Hamas dan Israel. Terlalu banyak warga sipil meninggal, termasuk puluhan ribu anak-anak," katanya.
Ia lantas menegaskan jika pemerintahannya berkomitmen mewujudkan gencatan senjata lewat format tiga fase, seperti resolusi yang telah diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB. "Saya sangat yakin, proposal gencatan senjata Israel untuk Hamas dan DK PBB, akan mendorong berakhirnya kekerasan dan perang di Gaza," katanya.
Sikap Netanyahu
Namun, harapan Joe Biden nampaknya tidak akan mudah terwujud. PM Israel Benjamin Netanyahu belum menunjukkan tanda-tanda sepakat untuk adanya gencatan senjata.
Langkah terbaru adalah penolakannya atas rencana penghentian operasi militer sementara di Gaza. Tepatnya operasi militer di perbatasan Karem Abu Salem hingga Salah al-Din Road, yang akan berhenti setiap hari antara pukul 05.00 hingga 16.00 Waktu setempat.
Tujuannya untuk memberikan Waktu dan akses masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Namun rencana itu ditentang oleh PM Israel, Benjamin Netanyahu. Kabar ini disampaikan narasumber anonim kepada Reuters. "Ketika perdana Menteri mendengar laporan berhenti sementara 11 jam, ia kemudian mengontak sekretaris militernya dan menegaskan jika rencana itu tidak bisa ia terima," kata narasumber tersebut, dikutip dari Al Jazeera, Senin 17 Juni 2024.
Sementara hingga saat ini, Israel terus melanjutkan operasi militernya secara normal di Rafah, dan bagian selatan Gaza di mana delapan tantara Israel tewas akibat serangan Hamas, pada Sabtu lalu. Hingga kini, sebanyak 37.337 orang di Gaza meninggal sejak 7 Oktober 2023. Sebanyak 85.229 mengalami luka dan cedera.