Presiden Amanatkan Pengembangan Destinasi Pariwisata Baru
Presiden Joko Widodo maskin memberi perhatian khusus bagi pengembangan pariwisata. Dalam rapat yang baru saja diselenggarakan di Bali, Joko Widodo membahas soal perkembangan destinasi wisata.
Presiden sangat menekankan bahwa tata ruang dari tiap destinasi wisata baru tersebut harus sudah mulai disiapkan secara cermat.
"Saya hanya ingin memberikan beberapa hal yang ada di lapangan, terutama yang menyangkut dari Bappenas, PU, Bekraf, yang berkaitan dengan tata ruang yang ada di 10 destinasi baru yang sudah kita tetapkan," kata Joko Widodo.
Ia kemudian memberikan contoh mengenai apa yang dilihatnya saat berada di Raja Ampat, Papua Barat, untuk menghadiri peringatan Hari Ibu. Menurutnya, sebagai sebuah destinasi baru, pengembangan Raja Ampat sudah semestinya digarap dengan serius.
"Misalnya, runway dan terminal di sana belum siap. Yang kedua masalah tata kota yang ada di kota Raja Ampat. Saya kira ini tugasnya Bappenas untuk mendesain baik yang berkaitan dengan tata kota dan pemukiman. Kalau tidak segera kita tetapkan di mana kota dan tempat wisatanya, semua akan berjalan sendiri-sendiri," tuturnya.
Penyiapan tata kota dan pemukiman sejak dini di destinasi wisata baru akan menjadi kunci bagi pengembangan pariwisata Indonesia yang jauh lebih baik. Tak hanya tata kota dan tempat wisatanya yang akan menjadi tertata, tapi juga hutan konservasi dan sumber daya alam yang ada di sejumlah destinasi wisata baru tersebut juga akan terlindungi. Hal ini juga berlaku di destinasi wisata lainnya di Indonesia.
Selama ini, pariwisata semakin menunjukan peningkatan. Jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat dibarengi dengan pembenahan fasilitas wisatawan oleh pemerintah daerah didukung pemerintah pusat. Hasil menggembirakan ini didapat melalui kerjasama seluruh pihak terkait.
Sementara itu, Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya, apa yang disampaikan Presiden harus segera ditindaklanjuti. Raja Ampat, yang kini menginjak usia 14 tahun, memang terus mengundang banyak wisatawan.
"Agenda pembangunan infrastruktur di Papua Barat masih cukup banyak. Selain tol laut, kereta api dan pembangunan bandar udara, ini juga kabar yang baik untuk pariwisata Indonesia," ujar Menpar.
Bandar Udara juga akan dibangun di Distrik Misol selain bandara Waisai yang terletak di ibu kota Kabupaten Raja Ampat. "Semua tentunya membutuhkan kerjasama dan perencanaan yang baik dan matang, Indonesia Incorporated, ini yang diharapkan Presiden," lanjutnya.
Selain itu, Menpar juga berharap, pelaku pariwisata memperhatikan wisata yang mempedulikan lingkungan. Caranya, selalu mensosialisasi agar wisatawan tidak merusak lingkungan dan membuang sampah sembarangan.
Destinasi wisata Raja Ampat sendiri memiliki 200 titik lokasi penyelaman. Karang dan koral yang indah itu berada di Raja Ampat karena lokasinya termasuk jantung segitiga terumbu karang dunia. Data The Nature Conservancy (TNC) Indonesia menunjukkan Raja Ampat merupakan rumah bagi 75 persen karang, dunia dengan 553 spesies karang, serta 1.437 spesies ikan karang.
Dari data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata Raja Ampat, pada 2016, wisatawan asing yang datang telah mencapai 30 ribu, mayoritas wisatawan yang datang berasal dari luar negeri, di antaranya Amerika Serikat, Prancis, Australia, Cina.
Tahun ini, ditargetkan sebanyak 40 ribu wisatawan akan mengunjungi Raja Ampat. "Ini angka ideal karena Raja Ampat bukan tempat wisata masal. sebagian besar mengunjungi Raja Ampat dengan minat khusus, yaitu penyelaman," pungkasnya.(*)