Premium 2022 Dihapus, Masyarakat Didorong Beralih Ke Pertalite
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) Premium dan Pertalite akan dilakukan secara bertahap mulai 2022. Rencana tersebut akan dilakukan dengan berbagai pertimbangan.
"Rencana itu sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor P20/Menlhk/Setjen/Kum1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang. Maka direkomendasikan BBM yang dijual minimum RON 91," kata Nicke kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Selasa 28 Desember 2021.
Disebutkan Premium merupakan produk BBM Pertamina dengan oktan 89 dan Pertalite beroktan 90.
Kendati demikian, perseroan mendapat amanat dari Presiden Joko Widodo untuk menjalankan ketentuan itu dengan mempertimbangkan aspek keterjangkauan untuk masyarakat dan ketersediaan pasokan.
Melihat hal itu, sejak 2020, perseroan melakukan Program Langit Biru yang mendorong masyarakat untuk beralih dari Premium ke Pertalite yang oktannya lebih tinggi.
Dalam program ini, Pertamina menjual Pertalite seharga Premium di sejumlah daerah. "Kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan ini meningkat. Selama Juni 2020 sampai dengan hari ini karbon emisi yang berhasil kita turunkan adalah 12 juta ton CO2 ekuivalen," ujar Nicke.
Tahapan berikutnya, perseroan tidak otomatis menghapus Pertalite. Namun, perseroan akan melanjutkan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM yang ramah lingkungan dan lebih baik untuk mesin.
"Pertalite masih ada di pasar tapi kami mendorong untuk menggunakan yang lebih baik atau Pertamax agar kita bisa berkontribusi terhadap penurunan karbon emisi," ujarnya.
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebelumnya mengisyaratkan bahan bakar minyak (BBM) premium akan dihapuskan tahun depan.
Menurutnya, penghapusan dilakukan karena kontribusi penjualan premium kecil. Ia menjelaskan saat ini 80 persen dari penjualan BBM Pertamina ditopang BBM jenis Pertalite.
Penjualannya premium kecil sedang Pertalite hampir 80 persen dari total penjualan BBM.
Karena kontribusi itu, ia menampik Pertalite juga akan dihapus. Ia memastikan Pertalite akan tetap dijual dan tak dikurangi. Bahkan, ia menilai harusnya Pertalite disubsidi ketika premium dihapus.
"Tetap dijual dan tidak dikurangi kalau Pertalite. Subsidi bisa beralih ke Pertalite. Itu yang seharusnya jika subsidi BBM," kata Ahok kepada media 27 November 2021.
Advertisement