Premier League Mencari Solusi Tuntaskan Kompetisi
Klub-klub Premier League sedang mencari solusi untuk menyelesaikan kompetisi musim ini yang tertunda akibat pandemi Covid-19. Bahasan itu akan dilakukan melalui telekonferensi untuk menghindari penularan virus corona.
Dorongan kuat kepada operator kompetisi untuk menuntaskan sisa musim ini secara penuh dilakukan sejumlah klub di Inggris. Meski ada juga yang mengusulkan sisa kompetisi musim ini diperpendek.
Sebelumnya, ada opsi untuk langsung menggelar duel final antara peringkat satu dan dua guna menentukan juaranya, serta mempertemukan tiga tim terbawah dengan tiga tim teratas kompetisi kasta kedua untuk menjalankan sistem promosi-degradasi.
Ada juga yang lebih ekstrem, ide untuk membatalkan seluruh pertandingan yang telah dilalui tanpa ada tim juara dan yang terdegradasi, alias batal demi hukum.
Namun, tampaknya Premier League lebih memperhatikan usulan pertama. "Mereka ingin semua pertandingan dimainkan jika semua itu memungkinkan," kata seorang sumber kepada Reuters di Manchester, Kamis WIB.
Seperti diketahui, pekan lalu semua pertandingan elite di Inggris, termasuk Liga Premier, Liga Sepak Bola (EFL) dan Liga Super Putri (WSL), ditunda sampai 4 April mendatang.
Kemudian disusul kompetisi-kompetisi amatir dan kelompok umur yang juga memutuskan untuk menghentikan kompetisi. Kini, sepak bola Inggris prastis mati karena tak satu pun kompetisi di negara itu yang bergulir.
Semula, ada kekhawatiran kompetisi tidak bisa diselesaikan secara penuh karena waktu penyelenggaraan Euro 2020 sudah semakin dekat. Namun, setelah UEFA menunda agenda tersebut hingga tahun depan, ada ruang waktu bagi kompetisi domestik di seluruh Benua Eropa untuk menyelesaikan apa yang telah mereka mulai.
Sebagai respons atas keputusan UEFA tersebut, Premier League berusaha menuntaskan kompetisi karena hal ini berkaitan dengan promosi dan degradasi serta kualifikasi zona Eropa. Juga ada kaitannya dengan mematuhi kontrak dengan pemegang hak siar sesuai sudah mereka sepakati.
Masalah lainnya adalah kontrak sebagian pemain yang berakhir Juni 2020, sekalipun FIFA menyatakan akan mempelajari kemungkinan adanya dispensasi. Sebab perbedaan status finansial klub-klub Premier League tidak memungkinkan bagi sebagian klub yang berkantong cekak bisa bertahan di tengah kondisi seperti ini.
Advertisement