Premier League Memasuki Bulan Penentuan Juara
Manchester City dan Liverpool bersaing ketat saat putaran kedua memasuki bulan kedua. Dan April ini tampaknya akan menjadi penentu siapa di antara mereka yang bakal mengakhiri kompetisi Premier League musim 2018-2019 dengan mengangkat trofi.
Hanya dua poin yang membedakan kedua klub ini di bulan April. Margin itu merupakan selisih terdekat dalam perburuan gelar musim ini sejak musim 2013-2014.
Kebetulan, pada musim 2013-2014 lalu situasinya nyaris sama. Saat itu, Liverpool menduduki puncak klasemen dengan selisih dua poin dengan Manchester City, namun di akhir kompetisi, The Reds harus puas menjadi runner-up di belakang Manchester City yang akhirnya merengkuh gelar.
Sejak pergantian abad, rivalitas ketat menuju gelar juara dengan margin setipis itu sebelumnya juga terjadi pada tiga musim, yakni pada 2001-2002, 2008-2009 dan 2009-2010. Saat itu, juara dengan runner-up hanya dibedakan dengan satu poin saja.
Nah, mengapa April menjadi penentuan tim yang bakal meraih gelar? Setidaknya sejarah Premier League mencatat, pada empat musim sebelumnya tim-tim yang memimpin Premier League pada 1 April biasanya melanjutkan kisah suksesnya dengan mengklaim mahkota juara.
Pengecualian terjadi pada kasus Liverpool yang gagal pada tahun 2014. Kala itu, Liverpool memuncaki klasemen di awal bulan April, namun kehilangan mahkotanya di akhir musim.
Sebelumnya juga ada Manchester United yang berada di puncak klasemen memasuki bulan kedua pada musim 2011-2012, tetapi berakhir sebagai runner-up setelah Sergio Aguero mencetak gol pada menit ke-94 melawan QPR pada hari terakhir. Gol tersebut mengantarkan Manchester City keluar sebagai kampiun.
Dari catatan Sky Sports, rata-rata, tim yang bakal tampil sebagai juara mencapai performa terbaiknya pada Januari dan mempertahankan level di atas rata-rata hingga akhir April, kemudian kembali menurun di bulan Mei, saat gelar biasanya dimenangkan dan ada lebih sedikit pertandingan.
Namun, laju tim yang akan menjuarai Premier League sering kali tersendat selama April dalam beberapa tahun ke belakang. Tim terakhir yang mencatat tingkat kemenangan 100 persen di Premier league selama bulan itu adalah Manchester United 10 tahun lalu, tepatnya pada musim 2008-2009.
Tahun sebelumnya, United nyaris menyerah pada bulan April dengan hanya meraih satu kemenangan dari empat pertandingan, beruntung Chelsea yang menjadi pesaing terdekatnya tak mampu mengejar keunggulan Setan Merah dan mengakhiri musim dengan keunggulan dua poin dari The Blues.
Sir Alex Ferguson membawa United meraih gelar terakhirnya sebagai bos MU pada musim 2012-2013, tetapi hanya memenangkan 40 persen pertandingannya di bulan April. Untungnya, ketika itu MU sudah unggul 15 poin dari Manchester City yang berada di urutan kedua, sehingga posisi mereka tak tersalip.
Sejak era Fergie berakhir, Pep Guardiola muncul sebagai kekuatan dominan dengan Manchester City, meski hanya memenangkan 60 persen pertandingan pada April selama kampanye 2013-2014. Dan musim lalu, Man City mencatatkan 75 persen kemenangan di bulan April untuk merengkuh mahkota juara.