Premanisme Sulit Diberantas, Ada Aparat Diduga Jadi Backing
Polres Metro Jakarta Utara bergerak cepat menindaklanjuti arahan Kapolri Listyo Sigit Prabowo terkait pemberantasan premanisme dan aksi pungutan liar (Pungli). Mereka kerap menyasar sopir kontainer di Terminal Tanjung Priok Jakarta Utara. Tak main-main, sebanyak 24 terduga preman dan pelaku pungli digelandang ke Mapolres Metro Jakarta Utara.
"Benar ada 24 orang yang kami amankan hari ini," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Guruh Arif Darmawan, saat dikonfirmasi Sabtu 12 Juni 2021.
Puluhan preman itu ditangkap anggota Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara bersama Unit Reskrim Polsek Cilincing saat menggelar operasi berantas premanisme di beberapa lokasi, pada Kamis 10 Juni 2021 siang. Pelaku sebanyak 24 orang diciduk dari dua lokasi berbeda, yaitu di Depo Dwipa Kharisma Mitra Jakarta KBN Marunda dan Depo PT. Greating Fortune Container (GFC) Indonesia Terminal Jl Cakung Industri I No 12 Rorotan Cilincing Jakarta Utara.
Saat ini, puluhan orang tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mendalami pelanggaran yang dilakukan. "Kami lagi periksa secara intensif, untuk dikembangkan lebih luas," ujar Kapolres Guruh yang membawahi wilayah pelabuhan tersebut
Guruh dengan tegas menyatakan telah menggelar operasi premanisme agar aksi pungli yang membuat resah masyarakat terutama sopir angkutan barang tidak terulang kembali di kemudian hari.
"Kita akan tindak tegas. ini kan (pungli) memberatkan para pengemudi," tandas dia.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengingatkan, Polri memberantas premanisme dan pungli jangan hangat-hangat tahi ayam. "Memberantas premanisme dan pungli dan pelabuhan seharus tidak perlu menunggu instruksi Presiden. Sebab kejadiannya di depan Polisi. Premanisme dan pungli di pelabuhan sulit diberantas lantaran ada aparat yang diduga menjadi backing dari preman tersebut," kata Neta S Pane Sabtu 12 Juni 2021.
Sebelumnya, Presiden Jokowi langsung menghubungi Kapolri melalui telepon usai mendengar keluhan dari para sopir kontainer terkait adanya pungli dan premanisme. Jokowi meminta agar keluhan tersebut segera diselesaikan.
"Ini saya di Tanjung Priok, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar di Fortune, di NPCT 1, kemudian di Depo Dwipa. Pertama itu," kata Jokowi kepada Kapolri yang direkam langsung oleh awak media yang meliput kunjungan presiden tersebut.
"Siap," jawab Kapolri.
Jokowi menyampaikan bahwa sopir kontainer di Terminal Tanjung Priok kerap dipalak para preman. Dia meminta Kapolri segera menangani persoalan yang dialami para sopir kontainer. "Yang kedua, juga kalau pas macet itu banyak driver yang dipalak preman-preman. Keluhan-keluhan ini tolong bisa diselesaikan. Itu saja Kapolri," ujar dia.
"Siap Bapak," ucap Listyo Sigit Prabowo menanggapi.
Jokowi mengatakan bahwa dirinya sudah menangkap situasi yang ada dan apa yang diinginkan oleh para sopir kontainer. Dia juga menegaskan akan terus mengikuti proses ini sehingga keluhan-keluhan yang disampaikan bisa diselesaikan.
"Perintahnya ke Kapolri biar semuanya jelas dan bisa diselesaikan di lapangan. Nanti akan saya ikuti proses ini. Kalau keluhan-keluhan seperti itu tidak diselesaikan, sudah pendapatannya sedikit, masih kena preman, masih kena pungli, itu yang saya baca di status-status di media sosial," jelas dia.
"Keluhan-keluhan seperti itu memang harus kita selesaikan dan diperhatikan," sambung Jokowi.
Advertisement