Prediksi Skimming Bank Jatim di Pasuruan Terbukti
Polres Pasuruan Kota merilis keberhasilan timnya mengungkap aksi pembobolan saldo rekening lewat mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Dalam rilisnya, Selasa (12/10/2021) Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman mengatakan, dua orang pelaku yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) yang datang ke Indonesia pada 2020 berhasil menggasak uang sekitar 493 juta sejak menjalankan aksinya pada Juli 2021. Sekitar 29 orang menjadi korban kejahatan skimming yang dilakukan kedua tersangka.
Kedua tersangka Viktor dan Plamen warga Bulgaria. Sedangkan dua orang lainnya masih dalam pengejaran. Arman menjelaskan, modus para pelaku adalah memasang alat skimming di salah satu mesin ATM di Jalan Sultan Agung, Kota Pasuruan. Alat tersebut dipasang di mulut mesin ATM dan dilengkapi kamera kecil.
"Ini capaian luar biasa tim Polres Pasuruan Kota karena biasanya Polda yang menangani kasus seperti ini. Modusnya saat korban memasukkan kartu ATMnya, maka kemudian kamera mengintai PIN dan mengirimkan ke server yang mereka siapkan," ujar Arman.
Barang bukti yang didapatkan di antaranya dua laptop, dua mobil, ratusan black card, alat-alat lainnya. Perbuatan kedua pelaku dijerat pasal 30 ayat 1 dan 3. UU nomor 19 tahun 2016 tentang ITE, junto pasal 362 KUHP dengan ancaman 8 tahun penjara.
Sementara itu, nasabah Bank Jatim Pasuruan yang dua bulan lalu kehilangan uangnya masih mengharapkan uangnya bisa kembali. Sejauh ini nasabah yang menjadi korban skimming belum menerima informasi atau petunjuk apapun untuk memastikan apakah uangnya bisa kembali atau tidak.
"Sampai sekarang saya berharap uang saya kembali," ujar salah satu nasabah yang namanya meminta tidak ditulis.
Sebelumnya, Pimpinan Bank Jatim Pasuruan Deddy Ajie Wijaya sudah memprediksi adanya skimming atas kasus yang menimpa beberapa nasabahnya yang tiba-tiba saldonya berkurang dan bahkan habis. Deddy menjelaskan, dirinya langsung mengecek internal pihaknya dan juga mengunjungi mesin ATM di Jalan Sultan Agung yang merupakan ATM BNI. Dari pengamatannya memang ada alat skimming yang dipasang.
"Kalau orang biasa tidak tahu alat skimming itu bentuknya bagaimana. Tapi, kalau saya sudah paham alat itu bagaimana modelnya. Jadi, hilangnya uang nasabah itu karena skimming," terangnya.
Advertisement