Prediksi Pemenang Pilpres Amerika, 9 Kali Ramalannya Jitu
Seorang pakar politik sekaligus sejarawan kepresidenan bernama Allan Lichtman sudah sembilan kali memprediksi pemenang pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat. Ia kembali membeberkan prediksinya untuk calon presiden mewakili Partai Demokrat, Kamala Harris melawan saingannya dari Partai Republik, Donald Trump.
"Kontestasi kali ini kemungkinan besar akan dimenangkan oleh calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris. Ia akan menjadi presiden baru (Amerika). Ia membuka jalan presiden perempuan pertama berdarah campuran Afrika dan Asia," jelas Allan Lichtman dikutip dari NDTV.
Sebelumnya, Allan Lichtman cuma sekali gagal memprediksi pemenang Pilpres tahun 2000. Pertarungan antara calon presiden dari Partai Demokrat, Al Gore, melawan calon dari Partai Republik, George W.
Keputusan Mahkamah Agung, 12 Desember 2000 yakni, menghentikan semua upaya penghitungan ulang, sehingga Florida jatuh ke tangan Bush dan membuatnya memenangkan Pilpres.
13 Poin Landasan Prediksi Kemenangan Kamala Harris
Allan Lichtman menjelaskan, ada 13 poin kunci yang menjadi landasan prediksinya tersebut. Ketiga belas poin itu antara lain mandat partai, kontestasi, jabatan, pihak ketiga, ekonomi jangka pendek, ekonomi jangka panjang, perubahan kebijakan, kerusuhan sosial, skandal, kegagalan militer/kebijakan luar negeri, keberhasilan militer/kebijakan luar negeri, kharisma petahana, serta kharisma penantang.
Allan Lichtman mengecualikan jajak pendapat dalam penilaiannya ini. "Hasil survei tak bisa dipercaya karena manusia cenderung dinamis," tuturnya.
"Mengapa saya yakin Harris akan menang? Karena perolehan suaranya tipis di jajak pendapat dan sistem saya mengabaikan jajak pendapat. (Jajak pendapat tak bisa dipercaya karena orang bisa) berbohong, berubah pikiran, dan (para penyelenggara survei harus menebak siapa saja kemungkinan pemilihnya," beber dia.
Demokrasi Amerika dalam Bahaya
Berdasarkan fakta survei atau jejak pendapat terkait capres, Allan Lichtman tak menutup mata bahwa Donal Trump di atas angin. Presiden Amerika ke-45 periode 2017-2021 ini menguasai negara-negara bagian yang menjadi 'medan pertempuran, elektabilitas Donald Trump melawan Kamala Harris.
Allan Lichtman menegaskan, perkiraannya juga bisa salah. Jika prediksinya keliru, maka demokrasi Amerika dinilainya benar-benar dalam bahaya.
"Jika saya salah, maka demokrasi kita akan berada dalam bahaya yang sangat serius. Demokrasi itu berharga. Tapi demokrasi dapat dihancurkan dan hampir selalu dihancurkan dari dalam. Dan sayangnya, tren abad ini adalah kemunduran demokrasi di seluruh dunia, dan saya khawatir mengenai negara kita," tandasnya.