Prediksi Argentina vs Mali: Tak Ingin Pulang dengan Tangan Hampa
Laga Argentina vs Mali tersaji dalam perebutan tempat ketiga di Piala Dunia U-17 Indonesia 2023. Meski pelatih masing-masing negara pernah bermain di Bundesliga Jerman, jangan pernah membayangkan duel yang akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, ini akan beraroma kompetisi tersebut.
Sebab, gaya permainan yang mereka usung sama sekali berbeda. Seperti yang diperagakan Argentina pada pertandingan-pertandingan sebelumnya, sang pelatih Diego Placente tampaknya akan berpegang pada patron permainan mereka.
Seperti tim seniornya, eks pemain Bayer Leverkusen itu bermain dengan gaya khas tim tango, yakni passing-passing pendek dipadu dengan kecepatan dan penguasaan bola yang kuat.
Albiceleste sendiri dipastikan tampil ngotot demi meraih peringkat ketiga. Maklum, target menjuarai turnamen ini telah pupus usai kalah dari Jerman lewat drama adu penalti.
“Kami telah mempelajari permainan Mali. Mereka tim bagus. Kekalahan dari Prancis karena mereka kehilangan satu pemain. Jika tidak, mungkin mereka bisa mengalahkan Prancis,” kata Placente.
Sementara itu, Mali diyakini juga tak ingin pulang dengan tangan hampa, Pelatih Mali, Soumaila Coulibaly, dipercaya tak akan keluar dari gaya permainan mereka sebelumnya.
Eks pemain Borussia Monchengladbach itu akan memadukan keunggulan aksi individu pemainnya dengan variasi bola pendek dan panjang. Ia juga mengandalkan kecepatan transisi dari bertahan ke menyerang dan sebaliknya.
"Saya tahu dia main juga di Bundesliga, tapi saya tidak tahu banyak permainannya," kata Coulibaly dalam rilis LOC Piala Dunia U-17 2023.
Coulibaly berharap duel melawan Argentina bakal berlangsung terbuka. Sehingga jalannya pertandingan berlangsung menarik. Dia juga menegaskan bahwa di ajang ini semua tim memiliki kekuatan yang nyaris sama. Apalagi sudah memasuki fase seperti ini.
"Saya pikir besok para pemain (kedua tim) akan saling bermain terbuka. Karena di turnamen U-17, sebenarnya tidak ada satu tim yang lebih baik dari tim lainnya. Misalnya Prancis dan Jerman, mereka bukan favorit tetapi ternyata bisa sampai ke final," tuturnya.