Prasangka Baik, Jalan Mememperkuat Kualitas Iman
Seorang ulama berpesan agar seorang mukmin dan Muslim selalu penuh dengan hati jernih.
"Sibukkan dirimu dengan prasangka baik, perbaikan diri, mencintai sesama dan menebar kebaikan, sehingga tak ada waktu untuk berprasangka buruk, mencari keburukan orang lain dan menebar kebencian".
Jangan Berprasangka Buruk
Allah SWT. berfirman :
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱجۡتَنِبُوا۟ كَثِیرࣰا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمࣱۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا یَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَیُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن یَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِیهِ مَیۡتࣰا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابࣱ رَّحِیمࣱ (الحجرات ١٢)
"Wahai orang-orang yang beriman ! Jauhilah olehmu banyak prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. " (Q. S. Al-Hujurat, 49 : 12)
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu : bertakwa kepada Allah, berakhlak baik, berprasangka baik, berbuat baik, bernasib baik. Aamiin....!!!
Demikian tausiyah pagi bersama Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.