Pramugari Training Mengeluh Tak Digaji Sebelum Lion Air Jatuh
Banyak orang berduka atas tragedi jatuhnya pesawat yang membawa 189 nyawa, salah satunya kreator di YouTube, Shely Che, yang berduka karena sahabatnya menjadi salah satu pramugari Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang pada 29 Oktober 2018.
Sahabat Shely Che bernama Trianingsih Putri Van Ende, yang akrab disapa Tia. Ketika kejadian nama Tia tidak tercantum dalam daftar pramugari atau kru karena statusnya yang masih training.
"Dia itu masih karyawan training. Dia masih baru gabung Lion Air dan masih belum jadi kru, makanya dia belum masuk list kru pesawat. Karena dia masih training dan dia duduk di sebelah karyawan training lainnya ada 3 orang," curhat Shely Che di YouTube.
Shely Che tak mengira sahabatnya adalah salah satu orang yang ada di penerbangan Jakarta-Pangkalpinang. Mereka bertemu terakhir kali pada 26 Oktober 2018, atau sekitar tiga harus sebelum jatuhnya Boeing 737 Max 8.
Shely Che pun teringat akan sikap sahabatnya yang memang terlihat berbeda dari biasanya ketika pertemuan terakhir kali itu. Tia yang memaksa bertemu Shely Che.
"Tapi di situ (hari itu) nggak tahu kenapa Tia biasanya nggak pernah maksain keadaan, kalau nggak sempat (ketemu) ya udah kita re-schedule. Tapi Tia ngotot banget pengen ketemu aku, dia bilang 'aku masih bisa sama kamu sampai jam 11, aku sudah pesan grab' segala macem, dan dia pengen ketemu aku, jadi aku tungguin," ujar Shely Che.
Pada pertemuan terakhirnya itu, Shely Che mendengar banyak cerita dan keluh kesah temannya menjadi pramugari training di Lion Air. Salah satunya, Tia mengeluh tak mendapat gaji selama 7 bulan training. "Dia mengeluhkan beberapa hal, termasuk selama 7 bulan training dia nggak digaji sama sekali, ya mungkin karena masih training belum digaji. Tapi transportasi dan makan pun tidak ditanggung," ungkap Shely Che.
Sesungguhnya Tia sudah tidak kuat menjalani pramugari training. Tak hanya soal gaji, Tia juga mengeluhkan senioritas pramugari di maskapai tersebut.
"Dia sempat bilang ke aku, dia sudah nggak kuat. 'Aku pusing keuangan aku keganggu dan aku belum jelas kapan dapat sertifikat pramugarinya, senior-seniornya galak," lanjut Shely Che.
Ia lalu menceritakan kalau temannya sempat diminta pulang dan batal terbang karena memakai syal. Padahal syal itu dipakai Tia saat di basecamp pramugari. "Dia pernah disuruh pulang, nggak jadi flight gara-gara cuma pakai syal di basecamp, nggak di airport atau perjalanan ke airport. Dia kedinginan jam 3 pagi dan dia pakai syal terus seniornya marah, dia nggak jadi terbang," beber Shely Che.
Sampai suatu ketiga Tia mengabarkan pada Shely kalau dirinya menderita satu penyakit yang membuatnya ragu untuk melanjutkan impiannya menjadi pramugari. Tia menderita vertigo sehingga menilai dirinya tidak cocok menjadi pramugari lagi.
Shely Che pun berusaha meyakinkan sahabatnya untuk tidak menyerah mengejar impiannya. Namun peristiwa jatuhnya Lion Air JT 610 membuat Shely Che menyesal. Jika waktu bisa diputar kembali, ia akan meminta Tia untuk berhenti jadi pramugari.
Sayangnya, semua peristiwa nahas itu sudah terjadi. Shely Che hanya bisa mendoakan dan meminta maaf atas nama sahabatnya jika ada kesalahan semasa hidupnya. (yas)