Pramono Hadiri Kampanye Gus Ipul-Puti, Pengamat: Wujud Nyata Dukungan Jokowi
Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung ikut hadir dalam kampanye akbar Calon Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno yang dihadiri puluhan ribu massa di Lapangan Gulun, Kota Madiun, Kamis, 21 Juni 2018.
Menteri yang dikenal dekat dengan Jokowi itu hadir berbatik merah dengan motif cokelat. Dia tampak semringah dan terus bertepuk tangan di atas panggung kampanye di hadapan puluhan ribu massa yang menyemut.
Saat sesi foto bersama, Pramono ada di barisan terdepan tepat di samping Ketua Tim Pemenangan Internal PDIP untuk Pilgub Jatim Ahmad Basarah dan Puti Soekarno. Di samping Puti berdiri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Kehadiran Pramono dibaca oleh pengamat politik Universitas Brawijaya Dr Romy Hermawan sebagai bentuk dukungan Joko Widodo kepada duet Gus Ipul-Puti.
“Kehadiran Pramono semakin menguatkan kabar yang berembus kuat bahwa Pak Jokowi lebih nyaman dengan kemenangan Gus Ipul dan Puti di Jatim dibanding jika yang menang Khofifah,” ujar doktor lulusan Universitas Potsdam Jerman tersebut.
Menurut Romy, kehadiran Pramono itu bukan hanya karena dia merupakan kader PDI Perjuangan, salah satu partai yang mengusung Gus Ipul-Puti. Kehadiran Pramono bisa diartikan sebagai wujud dukungan Jokowi untuk Gus Ipul-Puti.
“Sebagai salah satu menteri yang dikenal dekat dengan Pak Jokowi, kehadiran Pak Pramono pasti membawa pesan khusus. Dalam ilmu komunikasi politik, kita bisa membaca kedatangan Pramono di kampanye Gus Ipul-Puti ini pada komponen komunikasinya, terutama siapa komunikatornya, apa pesannya, dan bagaimana efeknya,” kata Romy.
Dari aspek komunikator atau pembawa pesan, lanjut dia, yang memainkan peran tergolong “berkelas”, yaitu menteri “ring utama” yang dikenal dekat dengan Jokowi.
Pramono juga kerap dijadikan rujukan tentang sikap presiden terhadap suatu isu di ruang publik.
Kemudian dari aspek pesan yang dibawa, tentu saja adalah penguatan dukungan Jokowi untuk Gus Ipul-Puti. “Jadi kita harus membaca ini sebagai suatu rangkaian narasi politik. Sebelumnya Pak Jokowi menunjukkan keakraban dengan Puti di depan publik saat peringatan Hari Lahir Pancasila, dan sekarang Pak Pramono hadir. Pak Pramono datang kan pasti seizin presiden,” ujarnya.
Adapun dari aspek dampak yang ditimbulkan dari paduan pembawa pesan dan konten pesannya, menurut Romy, adalah pembentukan persepsi publik tentang dukungan Jokowi untuk Gus Ipul-Puti. “Artinya, dukungan Pak Jokowi yang dinarasikan dalam serangkaian aktivitas sebelumnya, yang dipuncaki dengan kedatangan Pramono, akan menyatukan kekuatan pendukung Jokowi untuk memenangkan Gus Ipul-Puti,” katanya. (frd/wah)
Advertisement