Prajurit Raider Bebaskan Sandera Teroris di Perusahaan Tambang
Manajemen perusahan tambang emas di pegunungan Tumpang Pitu, Banyuwangi Jawa Timur, menjadi sasaran teroris, Selasa, 19 Oktober 2021. Beberapa pegawai di jajaran top manajemen bahkan menjadi sandera dari pelaku terorisme. Sejumlah pegawaipun panik dan situasipun mencekam akibat aksi terorisme ini.
Beruntung aksi teror di perusahaan tambang tersebut berhasil digagalkan. Dalam hitungan jam, pasukan elite dari Batalyon Raider 509 Jember berhasil menumpas para pelaku terorisme. Para sandera juga berhasil diselamatkan dalam keadaan sehat walafiat.
Cerita penyanderaan manajemen perusahaan tambang itu merupakan salah satu skenario dalam latihan pemantapan yang dilakukan ratusan prajurit Raider dari Batalyon 509 Jember. Ada tiga tahapan yang dilakukan dalam latihan pemantapan ini, yakni di home base, di hutan gunung dan terakhir di rawa laut.
“Sebenarnya di situ ada lima materi khusus. Ini kan tugas khusus, operasi khusus yang dilakukan, yang dilatih,” jelas Panglima Divisi Divisi Infanteri 2/Kostrad, Mayor Jenderal (Mayjend) TNI Andi Muhammad usai menutup rangkaian latihan pemantapan kemampuan raider di sekitar pegunungan tumpang pitu, Selasa, 19 Oktober 2021.
Latihan ini dmiulai dari home base dengan melaksanakan latihan tekhnis dan taktis menyerupai medan tempur yang sebenarnya. Materi khusus dalam latihan pemantapan ini mulai dari materi latihan penghancuran, kemudian dilanjutkan dengan materi pembebasan tawanan.
“Seperti yang disimulasikan seolah-olah manajemen PT. BSI dimasuki teroris dan sempat disandera. Kita datang untuk membebaskan,” jelas Tentara dengan pangkat dua bintang tersebut.
Materi ketiga adalah melaksanakan lawan insurgent. Sebenarnya materi insurgent ini dilaksanakan di hutan gunung. Namun di home base tetap melaksanakan latihan taktis dan tekhnis sebelum naik ke Gunung. Materi latihan berikutnya adalah operasi mobilitas udara dengan menggunakan helikopter. Khusus latihan ini dilakukan dihome basenya batalyon 509.
“Dan terakhir melaksanakan pertempuran jarak dekat. Materi ini sangat diharuskan. Ini wajib diajarkan agar lebih profesional lagi,” tegasnya.
Mayjend TNI Andi Muhammad menambahkan, tujuan inti dari latihan pemantapan tersebut untuk meningkatkan kemampuan para prajurit Raider agar lebih mahir lagi dalam menjalankan tugasnya jika mendapatkan tugas operasi khusus.
“Dan dia (prajurit raider) secara profesional menggunakan taktik dan teknik pertempuran ini, karena semakin kedepan tantangan semakin kompleks,” jelasnya.
Dia menjelaskan, latihan ini melibatkan 400 prajurit batalyon raider dengan dukungan pelatih sekitar 200 orang. Menurutnya, latihan ini dilakukan secara bertahap bertingkat dan berlanjut. Latihan pemantapan ini sebenarnya merupakan latihan puncak dari satuan ini.
“Tadinya sudah latihan perorangan perkelompok, latihan regu, peleton terakhir namanya latihan pemantapan. Secara keseluruhan prajurit satu batalyon kita latih,” pungkasnya.