Prajurit Kodim 0825 Banyuwangi Doa Bersama untuk Kru KRI Nanggala
Prajurit Kodim 0825 Banyuwangi, menggelar doa bersama untuk kru kapal selam KRI Nanggala-402. Sebanyak 53 awak gugur di perairan utara Bali, karena kapal hilang kontak pada Rabu 21 April 2021. Selanjutnya, kapal dinyatakan tenggelam pada Minggu, 25 April lalu.
Doa bersama ini diikuti pejabat utama Kodim 0825 Banyuwangi beserta komandan Rayon militer (Koramil) dari seluruh Banyuwangi. Doa bersama digelar pada Senin, 26 April 2021 malam.
"Kita melaksanakan doa bersama untuk 53 ABK Kapal Selam KRI Nanggal 402 yang Gugur tenggelam di perairan utara Pulau Bali," ujar Komandan Kodim 0825 Banyuwangi, Letkol Infanteri Yuli Eko Purwanto, Selasa, 27 April 2021.
Dandim menyatakan, sesuai pernyataan dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P bahwa Kapal Selam KRI Nanggala-402 dinyatakan gugur dan tenggelam bersama 53 awak di dalamnya. Kepastian ini disampaikan setelah ditemukan bukti otentik dari citra bawah air KRI Rigel dan ROV kapal MV Swift Rescue Singapura.
Dalam menegakan, tenggelamnya KRI Nanggala 402 merupakan duka bersama seluruh bangsa Indonesia. Untuk itu tentara asal Semarang ini mengajak seluruh prajurit Kodim 0825 dan seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendoakan para kru yang tenggelam tersebut.
"Kami bersama seluruh prajurit mendoakan agar 53 awak KRI Nanggala-402 yang gugur sebagai syuhada itu mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujar Yuli Eko Purwanto.
Apalagi salah satu kru kapal selam tersebut merupakan anak kandung dari anggota Kodim 0825 yang bertugas sebagai Batu Tuud Koramil 0825/21 Kalipuro, Peltu Wahyudi. Dia adalah Serda (Ede) Pandu Yudha Kusuma yang bertugas sebagai operator senjata.
"Kodim 0825 juga sedang berduka karena gugurnya prajurit terbaik dari Banyuwangi Serda Pandu Yudha Kusuma, putra dari Prajurit Kodim 0825 Banyuwangi," tegas Yuli Eko Purwanto.
Saat ini, tunai sudah Dharma Bhakti 53 ABK Nanggala-402 yang berjuluk Hiu Kencana. Menurut Yuli Eko Purwanto, mereka tidak hilang, mereka juga tidak tenggelam, mereka hanya melaksanakan patroli untuk selamanya dan tidak akan kembali ke daratan, mereka akan melaksanakan patroli selama-lamanya di dasar samudera untuk mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Selamat jalan para pahlawanku semoga amal kebaikanmu diterima dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," pungnya.