Prahara Gerobak Nasi Kucing Bakar Rumah Warga, Rugi Berjuta-Juta

Prahara gara-gara sebuah gerobak nasi kucing. Ini yang membakar rumah Misriati, warga di Jalan Welirang, RT 04 RW 02, Nomor 66, Kepanjen, Kabupaten Malang. Kejadian itu berlangsung pada Sabtu 21 September 2019, dini hari tadi.

Pemilik gerobak, Sulistiyaji, seperti biasanya pada malam-malam sebelumnya. Ia menitipkan gerobak nasi kucing di rumah milik saudaranya, Misriati.

Namun tak disangka, gerobak nasi kucing miliki Sulistiyaji melahap rumah milik saudaranya, Misriati.

"Sekitar pukul 01.30 WIB baru tetangga korban yang melihat api sudah membakar dinding bambu tembok sisi barat rumah korban," ungkap Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah, dalam rilis resmi yang diterima ngopibareng.id, pada Sabtu 21 September 2019.

Ainun melanjutkan tetangga korban yang melihat kejadian itu kemudian meminta bala bantuan kepada warga sekitar untuk memadamkan api.

Sekelompok warga di sekitar tempat lokasi kejadian membutuhkan waktu 30 menit untuk dapat memadamkan api.

"Berkat bantuan tetangga sekitar bersama-sama memadamkan api. Sekitar pukul 02.00 WIB api baru bisa dipadamkan oleh bantuan warga," ujar Ainun.

Api memang tak sampai menyebar ke seluruh bagian rumah. Tapi gerobak nasi kucing, serta sejumlah perabot seperti kasur, ranjang, dan sofa sudah terbakar.

Dugaan sementara, kebakaran ini dipicu tungku bekas pembakaran arang di gerobak nasi kucing yang masih menyala.

Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kali ini. Sebab, rumah tersebut sudah lama kosong.

Walaupun begitu akibat kebakaran tersebut korban, pemilik rumah mengalami kerugian yang ditaksir sebesar Rp 4 juta.

Seperti diberitakan sebelumnya kebakaran sering terjadi di Malang. Maka beberapa waktu lalu petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang  mengadakan penyuluhan dan pelatihan ke masyarakat terkait penanggulangan kebakaran.

Menurut Kepala Plt UPT Damkar Kota Malang, Antonio Viera, mengungkapkan, kebakaran sering terjadi ketika Kota Malang bahkan seminggu bisa 3 sampai 4 kali.

Maka dari itu tujuan dari penyuluhan ini dilakukan agar masyarakat bisa mengetahui cara untuk pencegahan kebakaran dan penanganan sejak dini.