Prabowo Piknik
Pak Prabowo dikabarkan piknik. Pergi ke Dubai, terus mampir di Austria. Rencananya, akan pulang sebelum lebaran tiba.
Sedangkan Pak Sandiaga Uno, memilih liburan ke USA. Tempat dia kuliah dulu. Serta memulai karir bisnisnya.
Piknik, menurut banyak penelitian memberikan efek yang besar. Menurunkan tekanan darah dan menaikkan kualitas tidur. Cocok bagi yang sedang mengalami kegalauan.
Tak heran, Pak Dahlan Iskan, selepas kehilangan Jawa Pos, memilih piknik. Berkeliling ke penjuru dunia. Hampir setahun.
Lalu menyalurkan pengalaman perjalanannya melalui tulisan. Berbagi keriangan. Pelepasan penat yang pas.
Seharusnya, Pak Dahlan mengajak Pak Prabowo berpakansi bersama. Tak perlu naik pesawat pribadi. Tak perlu ada rencana.
Dipastikan, pikniknya akan menyenangkan. Tak pernah merasa tersesat. Karena tak ada tujuan. Menikmati apa saja yang ada di depan mata.
Tapi, karena duitnya banyak, tentu tak masalah bila mereka harus beli tiket mahal. Tak masalah, bila ketemu hotel yang mahal. Maklum, semuanya tanpa rencana. Sedapatnya.
Lain cerita dengan mereka yang mudik sekarang. Risau saat tiket pesawat dari Bandung ke Medan menembus 21 juta. Karena saat berburu tiket di masa ramai, tak ada cerita tiket murah meriah.
Maskapai semua berburu uang. Jadi, sebenarnya masih untung ada tiket. Coba kalau jalan kaki dari Bandung ke Medan. Entah kapan akan tiba. Lontong Medannya bisa saja keburu basi.
Oh ya, belum ada kabar Pak Joko Widodo akan piknik. Wajar, beliau lagi bahagia. Menang coblosan. Sidang di Mahkamah Konstitusi besar kemungkinan menegaskan kemenangannya.
Biasanya, beliau akan pulang ke Solo. Sowan ibunda. Mencium tangannya dan menyadap belai kasih sayang. Juga bertemu kerabat, kawan sepermainan di masa kecil, dan sanak saudara jauh.
Pertemuan, apa pun itu selalu menyenangkan. Berbagi cerita. Bertukar tangkap rasa. Pasti memperpanjang usia.
Oh ya, belum ada kabar Pak Joko Widodo akan piknik. Wajar, beliau lagi bahagia. Menang coblosan. Sidang di Mahkamah Konstitusi besar kemungkinan menegaskan kemenangannya.
Itu kenapa, banyak yang suka mudik. Sebelumnya mereka merantau. Pergi mencari kehidupan yang lebih baik. Kadang, kita bisa berbagi pengalaman yang menyegarkan jiwa.
Selain itu, tentu ada unsur religi. Kembali ke akar tugas kehidupan. Karena pulang memberi jeda. Untuk merenungkan apa yang sudah kita kerjakan dalam hidup.
Perilaku kita ini, adalah bawaan dasar. Mirip para hewan yang melakukan migrasi. Untuk meneruskan kehidupannya.
Misalnya, Banteng liar di Taman Nasional serengeti di Tanzania. Setiap tahun, dua juta Banteng bermigrasi. Mereka melintas ke kawasan Konservasi Nasional Maasai Ara di Kenya.
Zebra juga bermigrasi dari bagian timur Amerika Utara menuju hutan vulkanik di Meksiko selama musim dingin. Jutaan jumlahnya. Hebatnya, mereka menempuh jarak sejauh 2.400 Km.
Yang juga mencengangkan adalah, Penyu Belimbing. Para peneliti dari National Oceanic and Atmospheric Administration, AS sempat mengikuti laju migrasi itu. Melintasi laut sejauh 20.500 km. Dari tempatnya menetas di Indonesia ke pantai barat di Amerika Serikat.
Migrasi jadi salah satu cara mereka beradaptasi dengan lingkungan. Menyesuaikan diri agar terus bisa menjalani tugas kehidupannya.
Sebenarnya, jarak migrasi Penyu Belimbing masih kalah dengan ikan Tuna. Kawanan Tuna bermigrasi dari Jepang menuju Amerika serikat. Jarak yang ditempuh Selama kira-kira sekitar 40.000 Km.
Mereka tak protes, walau lautnya makin banyak plastik. Migrasi jadi salah satu cara mereka beradaptasi dengan lingkungan. Menyesuaikan diri agar terus bisa menjalani tugas kehidupannya.
Manusia juga punya kemampuan sama. Selalu beradaptasi dengan lingkungannya. Walau yang kadang susah, menemukan tujuan kehidupannya.
Nabi Muhammad SAW memberikan teladan yang pas. Beliau hijrah. Dari Mekkah ke Madinah. Dengan tugas kehidupan, syiar Islam secara terang-terangan.
Tentu, belajar dari piknik, migrasi, dan hijrah ini, ada hal yang bisa dipetik. Karena setiap manusia sudah diberi tujuan hidup. Pertanyaannya, apakah perjalanan hidup kita telah sesuai dengan tujuan?
Ajar Edi, kolumnis ngopibareng.id
Advertisement