Prabowo Anggarkan Makan Gratis Rp10 Ribu Per Porsinya, Begini Tanggapan DPRD Surabaya
Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya Yona Bagus Widyatmoko menyebut, penetapan anggaran untuk program pemberian makan bergizi gratis (MBG) untuk siswa-siswi, yang dipatok pemerintah pusat sebesar Rp10 ribu per porsinya, merupakan nominal yang proporsional dan relevan.
Yona menjelaskan, pemberian MBG bagi anak-anak tersebut memang sudah sepatutnya mempertimbangkan kebutuhan gizi dan nutrisi dari masing-masing anak, bukan melihat jumlah menu pun makanan yang diberikan kepada mereka.
"Kami sampaikan bahwa ini nilai yang sangat proporsional. Kembali lagi bahwa menu makan bergizi gratis ini adalah tidak berbicara tentang seberapa banyak menu dalam satu porsi, tetapi lebih dititik kuatkan terkait dengan kebutuhan nutrisi yang cukup," ucapnya, Selasa 3 Desember 2024.
Penekanan terhadap jumlah kebutuhan gizi dan nutrisi anak sekolah tersebut harus lebih diperhatikan karena kalori yang dibutuhkan siswa SD-SMP hanya berkisar pada angka 1.600 sampai 2.200 kilo kalori (kkal) per harinya.
Apalagi pemberian MBG, lanjut Yona, hanya mengisi sepertiga dari pemenuhan kebutuhan gizi anak, yang terbagi dalam sarapan, makan siang, dan makan malam.
"Ini sudah sangat relevan. Bahwa kemudian Bapak Presiden (Prabowo Subianto mengatakan) per porsi itu range-nya antara 700 sampai 800 kilo kalori dan ketika itu dikonversikan kepada rupiah, maka Rp10.000 itu adalah nilai yang sebenarnya proporsional," ungkapnya.
Politikus Partai Gerindra ini juga mengatakan, program pemberian MBG ini dapat memberdayakan dan memperkuat para pelaku UMKM maupun masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan maupun petani. Mereka bisa langsung menjual komoditas mereka kepada pihak pengelola yang sudah ditunjuk dan tidak perlu terbebani biaya lainnya yang memberatkan.
"Harusnya kita orientasi berpikirnya bahwa beras ini jangan beras impor. Masyarakat harus benar-benar bisa mengoptimalkan beras dari petani itu sendiri, beras lokal. Ambillah beras lokal. Berdayakan petani-petani kita supaya tidak kita fokusnya ke impor," tegasnya.
Dirinya juga merinci, bila harga MBG per porsinya dipatok sebesar Rp10 ribu, dengan kebutuhan nasi 100 sampai 150 gram, maka kalau menjadi beras, sekitar 80 sampai 100 gram. Untuk memenuhi kebutuhan proteinnya, porsinya sebesar 80 gram dapat dialokasikan pada daging ayam tanpa kulit ataupun ikan laut.
"Untuk harga per porsi sudah sekitar Rp4.500. Lalu sayur dengan budget-nya kurang lebih sekitar Rp1.500, maka sudah sekitar Rp6 ribu. Kemudian buah segar, kurang lebih sekitar Rp1.000, sudah Rp7 ribu. Untuk air mineral, maka dianjurkan setiap sekolah sudah menyediakan air mineral di galon atau di dispenser. Sehingga itu sudah mengurangi daripada budget per porsinya. Tinggal sekarang kita berpikir tentang packaging-nya," paparnya.
Mengenai penambahan susu dalam setiap porsi MBG, Yona menjelaskan, masyarakat harus bisa melihat sisi positifnya bahwa kehadiran susu adalah untuk meningkatkan kebutuhan protein siswa.
"Ini sekedar pandangan ya. Mungkin susu itu bisa disubstitusi dengan lauk ataupun sayur yang memang ada unsur protein yang tinggi, seperti kacang kacangan dan lain sebagainya," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan rata-rata minimum anggaran program makan bergizi gratis untuk anak-anak dan ibu hamil sebesar Rp10 ribu per hari.
Prabowo menyampaikan rincian anggaran program tersebut untuk setiap anak atau ibu hamil per harinya, yaitu Rp 10 ribu. Menurut Prabowo, anggaran tersebut sudah cukup untuk memberikan makanan bermutu dan bergizi untuk anak dan ibu hamil di daerah-daerah.
"Kalau kita rinci program bergizi ini nanti rata-rata minimumnya kita ingin memberi indeks per anak per ibu hamil itu Rp10 ribu per hari, kita ingin Rp15 ribu, tapi kondisi anggaran mungkin Rp10 ribu kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi," ujar Prabowo, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 29 November 2024 lalu.