Prabowo Melarang Pendukungnya Membalas kalau Diganggu
Penasehat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Fadli Zon mengatakan hinaan dan olok-olok yang ditujukan kepada pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi akan dihadapi dengan akal sehat.
Prabowo melarang pendukungnya melakukan serangan balik. "Ibarat pohon, semakin menjulang tinggi, semakin kencang angin menerpa," kata Fadli Zon kepada ngopibareng.id, Jumat 1 Maret 2019.
Rombongan Prabowo dan Sandi saat kampanye kerap dihadang dengan membentangkan spanduk bergambar Jokowi- Ma'ruf Amin. Namun hal itu dibalas dengan senyuman sambil mengacungkan jari, salam khas Prabowo-Sandi.
"Kami memakluminya mungkin orang sengaja dikondisikan untuk mengganggu dan memancing keributan sesasama anak bangsa. Karena itu BPN tidak ingin melakukan serangan balik," kata Fadli Zon.
Menurut Fadli Zon, risiko bagi seorang pemimimpin mendapat omongan buruk. "Kalau tidak mau diterpa angin, jadi rumput saja. Tapi risikonya pun tetap ada, yakni akan diinjak injak orang dan dikencingi ternak," ujar Fadli Zon.
Menanggapi hinaan dan fitnah dari kelompok lawan terhadap Prabowo, Fadli Zon memaklumi bisa memaklumi hal tersebut. "Mencari-cari kekurangan Prabowo untuk menutupi kelemahan Jokowi yang semakin terlihat dengan jelas. Tapi mereka berusaha menutupinya dengan dengan membangun opini. Publik Prabowo penyebar hoax, pemimpin masa lalu, menjual agama dan merendahkan ulama. Mereka ingin membangun opini negatif, karena tidak ada kejujuran dalam diri meteka. Siapa sesungguhhnya yang memperdaya ulama untuk mencari dukungan untuk pak Jokowi," beber Fadli Zon.
Sebelumnya, Peniliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo (Kiki) mengingatkan insiden penghadangan kandidat yang akan berkampanye, kemudian disusul dengan pengeruskan alat peraga kampanye (APK) tidak boleh dianggap enteng.
"Aparat keamanan harus cepat bertindak, supaya insiden tidak meluas. Penghadangan kandidat hingga pengerusakan APK merupakan tindakan premanisme yang tidak terpuji, kalau dibiarkan bisa menyulut keributan yang lebih luas," ujar Kiki. (asm)
Advertisement