Prabowo Larang Pendukungnya Memusuhi Kelompok Lain
Calon Presiden Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto melarang seluruh pendukungnya, memusuhi kelompok lain, mengeluarkan pernyataan atau membuat narasi di media sosial yang dapat menimbulkan kegaduhan. Pendukungnya juga dilarang mencari cari kesalahan orang lain.
Capres nomor urut dua yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka ini, akan menjadi target serangan dari kelompok orang yang tak menghendaki menang di Pilpres, 2024.
"Tetaplah berlapang dada dan santun. Kami ingin berkompetisi secara beradab dan menang tanpa merendahkan orang lain," kata Prabowo dalam siaran pers melalui Wakik Ketua Umum Partai Gerindra, Habibirokhman di Jakarta Selasa 21 November 2023.
Dikarakan ada kelompok yang disanyalir, akan terus menggoreng isu dan membangun opini pasangan Prabowo - Gibran tidak layak ikut kontestasi Pilpres 2024. Dengan dalih capresnya terlalu tua dan cawapresnya terlalu muda. "Kalau saya sudah kenyang difitnah dan dikhianati teman sendiri. Tak eloklah kalau disebutkan namanya," ujar Prabowo.
Sebab itu ia menyerukan pendukungnya jika ada permasalahan yang berkaitan dengan Pemilu maupun Pilpres laporkan ke Bawaslu. Tentu juga disertai bukti dan kawal penangannya.
"Kalau ada yang salah ingatkan dengan baik baik, jangan diingatkan dengan cara yang salah pula, bisa tambah kacau, bila perlu dijogeti saja," ujarnya.
Dalam kegiatan politik seperti kampanye para pendukung, relawan maupun tim sukses oleh Prabowo dilarang menggunakan fasilitas pemerintah. "Kalau nggak punya mobil, naik motor, kalau motor juga nggak punya, naik kendaraan umum tapi harus bayar," pesannya.
Pasangan capres cawapres ini seperti diketahui diusung Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PBB, Gelora dan PSI.
Ganjar Blunder
Secara terpisah lembaga survei LSI Denny JA menunjukkan tren elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD merosot. Tentu ini berbanding terbalik dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang mulai merangkak naik.
Peneliti LSI Denny JA Adjie Al Faraby menjelaskan elektabilitas Ganjar-Mahfud di bulan Oktober 2023 lalu sebesar 36,9 persen. Namun elektabilitasnya jeblok di bulan November 2023 jadi hanya 28,6 persen.
Sementara elektabilitas pasangan AMIN di bulan Oktober sebesar 8,8 persen. Kemudian di November 2023 melonjak menjadi 20,3 persen.
Adjie menjelaskan faktor merosotnya suara Ganjar-Mahfud lantaran blunder kubu Ganjar yang kerap menyerang Jokowi belakangan ini. Baginya, serangan tersebut membuat pendukung Jokowi pergi dari Ganjar.
Hal ini terlihat pada bulan Oktober 2023, pemilih yang puas terhadap Jokowi yang memilih Ganjar-Mahfud sebesar 39,4 persen. Saat ini bulan November 2023, pemilih yang puas terhadap Jokowi dan memilih Ganjar-Mahfud sebesar 31.9 persen atau terdapat penurunan sebesar 7,5 persen.
"Kubu Ganjar agaknya tak menyadari. Mayoritas pemilih Ganjar itu adalah mereka yang menyukai dan mengidolakan Jokowi. Dengan kubu Ganjar dan PDIP, juga simpatisannya menyerang Jokowi, justru membuat pendukung Jokowi di Ganjar-Mahfud pergi dan pindah mendukung pasangan capres-cawapres lain," katanya dalam siaran pers Selasa 21 November 2023.
Sementara pasangan Prabowo Gibran masih bertengger di puncak mengungguli pasangan Ganjar-Mahfud dan pasangan Anies- Muhaimin.