Prabowo-Gibran Unggul di 5 Quick Count, Ini Kata Pengamat Unair
Sebanyak lima lembaga survei nasional menempatkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, menang telak di Jawa Timur dalam perhitungan cepat atau quick count.
Lima lembaga itu diantaranya survei Poltracking mencapai 67,01 persen hingga pukul 16.25 WIB, lalu quick count LSI Denny JA mencapai 66,15 persen hingga pukul 16.25 WIB.
Sementara dalam quick count Charta Politika, suara Prabowo di Jatim telah mencapai 64,79 persen hingga pukul 16.25 WIB, lalu survei Indikator suara mencapai 65,87 persen hingga pukul 16.25 WIB. Terakhir, quick count PRC menempatkan paslon 02 di atas dengan suara sementara 67,01 persen hingga pukul 16.25 WIB.
Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair), Fahrul Muzaqqi mengatakan, kemenangan signifikan tersebut tak terlepas dari kinerja partai penyokong utama yakni Gerindra.
"Peta kekuatan koalisi parpol dalam Pilpres 2024 menjadi kesempatan bagus bagi Gerindra. Di samping memanfaatkan coattail effect Prabowo sebagai ketum sekaligus Capres, Gerindra juga memanfaatkan potensi dan tren turunnya elektabilitas PDIP akibat coattail effect capres maupun ketumnya," kata Fahrul.
Ia mengatakan langkah strategis dari Gerindra Jatim di bawah kepemimpinan Anwar Sadad dalam menyusun strategi pemenangan Prabowo di Bumi Mojopahit membuahkan hasil di Pilpres 2024.
Gus Sadad dinilai mampu menjaga soliditas internal sehingga memperluas ceruk suara. "Gaya Gus Sadad yang terkesan tidak offensive dan mampu menghindar dari jebakan jumawa, berdampak secara langsung kepada dua hal sekaligus, elektabilitas Gerindra sendiri maupun capres-cawapres yang diusungnya," ujarnya.
Gaya senyap dan mengejutkan ala Gus Sadad dalam mengkonsolidasikan kekuatan di Jatim juga menjadi faktor penentu suara Prabowo-Gibran.
Dalam hal ini, Fahrul menyebut Gus Sadad menjadi jembatan penghubung antara kiai-kiai NU khos Jatim dengan Prabowo. Sebab, pada Pilpres 2014 dan 2019, banyak kiai khos di Jatim yang tidak mendukung Prabowo, kini beralih mendukung Menhan RI tersebut.
"Dan Gus Sadad berperan besar dalam setiap perjumpaan Prabowo dengan ulama-ulama kondang di Jatim," tegasnya.
"Saya rasa situasi ini perlu dipertahankan sembari tetap berupaya untuk mengamankan suara, baik partai maupun capres-cawapres yang diusung. Tidak mustahil Gerindra bisa menyalip PDI Perjuangan di Jatim, khususnya dari kalangan pemilih muda, maupun segmentasi nasionalis yang tidak lagi sreg dengan gaya kampanye PDI Perjuangan," pungkas Fahrul.