PPLN Arab Saudi Tidak Layani Pemilu Bagi Jamaah Umroh
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin meninjau Sekretariat Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Jeddah di Kompleks Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, 4653, Al-Muallifin Street, Al Rehab District/5, Jeddah, Arab Saudi.
Kunjungan dilakukan sebelum bertolak ke tanah air usai melakukan rangkaian kunjungan kerja ke Persatuan Emirat Arab dan Arab Saudi.
Dalam kesempatan lain, Wapres Ma'ruf Amin mengecek secara langsung kesiapan PPLN Jeddah dalam melaksanakan pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi.
Pemungutan suara di wilayah PPLN Jeddah dilaksanakan serentak pada Jumat, 9 Februari 2024, pukul 14.00 – 24.00 WAS di 24 titik lokasi (12 TPS dan 24 KSK). Adapun titik-titik lokasi tersebar di 10 kota yang menjadi konsentrasi WNI/PMI, yaitu Jeddah, Makkah, Madinah, Taif, Abha, Qunfudah, Khamis Musyet, Rabigh, Tabuk, dan Yanbu.
Total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Arab Saudi berjumlah 54.479 dengan rincian laki-laki berjumlah 18.717 (34.4%) dan perempuan berjumlah 35.765 (65.6%). Sebanyak 22.864 DPT terdata di TPS Jeddah dan 31.615 DPT terdata di KSK Luar Kota Jeddah.
Sesuai ketentuan, PPLN Arab Saudi hanya melayani pemungutan suara khusus bagi WNI/PMI yang menetap di Arab Saudi. Sehingga, WNI yang kebetulan sedang melaksanakan umroh di hari pemungutan suara, tidak dapat mencoblos di Arab Saudi.
Wapres mengungkapkan bahwa Arab Saudi memiliki jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) luar negeri terbesar kedua setelah Malaysia. Untuk itu, ia mengimbau kepada para WNI agar menggunakan hak pilihnya untuk mendukung suksesnya Pemilu 2024.
“Saya dilapori bahwa di sini (jumlah DPT-nya) terbesar setelah Malaysia. Oleh karena itu, kepada masyarakat terutama para pemilih supaya menjalankan (dengan baik). Artinya melakukan tugasnya untuk ikut dalam Pemilu,” kata Wapres yang disiarkan Biro Pers Media Informasi Setwapres Kamis 8 Februari 2024.
Wapres menyampaikan bahwa Pemilu merupakan tugas negara dan amanat konstitusi untuk memilih Presiden, Wapres, dan para anggota legislatif. Menurutnya Pemilu 2024 sangat penting khususnya untuk memilih Presiden dan Wapres baru, karena baik Presiden Joko Widodo maupun dirinya tidak lagi ikut berkontestasi.
“Pemilu itu penting dilaksanakan sesuai dengan aturan yaitu jujur dan adil (jurdil). Jurdil menjadi penting sebab untuk memberikan legitimasi. Jangan sampai ada hal-hal yang tidak terlihat jujur, sebab nanti hasilhya kurang legitimate (dan) dianggap kurang memenuhi unsur kejujuran dan keadilan,” tuturnya.
Kemudian, Wapres kembali mengingatkan bahwa adanya perbedaan pilihan dalam kontestasi Pemilu merupakan keniscayaan. Namun demikian, ia mengharapkan perbedaan pilihan tidak menimbulkan perpecahan masyarakat.
“Jadi istilahnya polarisasi pasti (terjadi), tetapi (harapannya) polarisasi yang tidak membawa keterbelahan,” pesannya.
Oleh sebab itu, Wapres meminta kepada seluruh pihak terkait agar lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan politik dalam Pemilu. Sehingga, ia berharap khususnya kepada para pemenang kontestasi ini agar merangkul seluruh pihak, termasuk yang tidak mendukung atau memilihnya.
“Siapapun nanti yang menang, dia akan merangkul semua (termasuk yang tidak memilihnya), itu yang kita harapkan. Persatuan dan kesatuan bangsa menjadi lebih penting daripada Pemilu,” tegas Wapres.
“Apa artinya kita adakan Pemilu kalau hasilnya justru menimbulkan perpecahan bangsa kita,” imbuhnya menekankan.
Untuk itu, Wapres berpesan kepada para kontestan agar berkontestasi secara fair, kepada penyelenggara agar menjalankan tugasnya secara jujur dan adil, serta kepada masyarakat agar legowo (menerima) adanya perbedaan pilihan.
“Saya sering mengatakan kalau berbeda pendapat, katakan lakum capresukum walana capresuna (untukmu capresmu dan untukku capresku). Walakum partaiukum, walana partaiuna (untukmu partaimu dan untukku partaiku). Saya kira tidak ada masalah perbedaan,” ungkapnya.
Terakhir, Wapres kembali mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia di mana pun berada termasuk di Arab Saudi yang memiliki hak pilih agar menggunakan haknya dengan baik. Ia pun meminta, jangan karena faktor suka atau tidak suka lantas tidak berpartisipasi dalam Pemilu (golput).
“Jadi kalau kita memilih, kita menyampaikan aspirasi kita (sendiri) yang harus kita pilih. Kemudian juga (harus) menggunakan haknya dengan baik. Walaupun ada perbedaan pilihan, kita tetap jaga persaudaraan sesama bangsa dan warga bangsa,” ujar Wapres.
Sebagai informasi, PPLN Jeddah untuk Pemilu 2024 diresmikan oleh Konsul Jenderal Indonesia di Jeddah pada 2 Februari 2023. PPLN Jeddah memiliki 7 anggota yang diketuai oleh Yasmi Adriansyah.
Mendampingi Wapres saat itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Konsul Jenderal RI di Jeddah Yusron B. Ambary, serta Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.
Advertisement