PPKM Level 3 Batal, Banyuwangi Larang Semua Even Malam Tahun Baru
Pemberlakukan PPKM Level 3 secara nasional pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) resmi dibatalkan. Menyusul keputusan tersebut, beberapa kegiatan yang mengundang keramaian masih diizinkan dengan pembatasan jumlah orang yang hadir. Namun Segala bentuk kegiatan menyambut tahun baru dilarang.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiadani menyatakan, berkaitan dengan hal ini, pihaknya telah mendapatkan arahan dari pemerintah pusat, utamanya dari Menteri Dalam Negeri. Salah satu yang menjadi penekanan adalah berkaitan dengan kewaspadaan untuk mencegah lonjakan kasus covid-19 atau berkaitan dengan pencegahan masuknya varian omicron.
“Walaupun PPKM level 3 tidak dilakukan tapi upaya mengurangi aktivitas masyarakay di luar rumah ini juga kita perhatikan,” jelasnya.
Menurutnya, yang pertama, kegiatan yang sifatnya keramaian tetap bisa dilakukan. Akan tetapi tidak boleh ada penonton. Kedua, pemerintah daerah juga diharuskan mengawasi keluar masuknya orang ke daerahnya. “Jadi semua yang masuk dan keluar akan kita awasi. Kita tidak ingin omicron ini masuk ke Banyuwangi,” jelasnya, Rabu, 8 Desember 21.
Untuk kegiatan malam tahun baru, secara tegas Ipuk menyampaikan tidak boleh ada keramaian pada saat malam pergantian tahun nanti. Semua even menyambut malam tahun baru juga sama sekali tidak diperbolehkan. “Sama sekali, kembang api juga tidak boleh. Ini menjadi perhatian kita,” jelasnya.
Mal dan pusat perbelanjaan, lanjutnya, masih bisa dibuka bahkan diberi waktu yang cukup panjang untuk jam operasionalnya, terutama untuk kegiatan UMKM. Mal dan pusat perbelanjaan dibuka dari jam 09.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Selain itu, destinasi wisata juga tetap dibuka dengan kapasitas dibatasi 75 persen. Begitu juga mal dan bioskop diizinkan beroperasi dengan kapasitas maksimal sampai 75persen. “Jadi tetap kita waspada, tapi ekonomi juga tetap bisa berjalan,” tegasnya.
Sebagai alternatif, pada tahun baru masyarakat bisa melakukan kegiatan alternbatif seperti doa akhir tahun. Kegiatan ini bisa dilakukan secara virtual.
Ipuk meyakini, meski tanpa pesta kembang api atau even malam tahun baru lainnya, wisatawan tetap tertarik datang ke Banyuwangi. Karena menurutnya, konsep wisata yang diminati masyarakat sekarang ini sudah berubah.
“Karena konsep wisata sekarang masyarakat sudah berubah ya, jadi lebih ke yang privat, jadi bukan yang massal, lebih ke staycation. Karena masyarakat sendiri sudah menyadari kalau kerumunan efeknya buruk buat mereka sendiri,” pungkasnya.