PPKM Level 2, Peziarah, Tukang Becak dan PKL Kembali Tersenyum
Rohmadi dalam dua minggu ini mulai semangat lagi berangkat bekerja. Pasalnya pria yang berprofesi sebagai tukang becak wisata di Kota Pasuruan ini melihat sejumlah peziarah mulai berdatangan ke Makam KH Abdul Hamid yang berada di sekitar alun-alun sejak Kota Pasuruan. Maklum, dari peziarah inilah potensi pendapatan Rohmadi berasal. Rohmadi memang menggantungkan sekali pendapatannya dari para peziarah yang ingin keliling-keliling sekitar Alun-alun Kota Pasuruan. Sejak dua minggu terakhir Kota Pasuruan memang sudah masuk dalam level 2 Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Alhamdulillah sampun bisa narik penumpang perjalanan pulang-pergi sekarang. Sekitar dua minggu ini mulai ramai lagi orang ziarah. Berkah buat kami semua," ujar Rohmadi tukang becak wisata, Minggu (19/9/2021).
Menurut Rohmadi kondisi pandemi berdampak buruk bagi pendapatannya sebagai tukang becak. Saat PPKM masih di level 3, warga Kelurahan Ngemplakrejo itu mengisahkan dalam sehari kadang dia tidak mendapatkan satupun penumpang. Dan dia pun terpaksa pulang dengan tangan hampa tanpa serupiah pun. Adanya penjagaan dan pemasangan portal di sekitar alun-alun dan sejumlah jalan menjadikan dia tidak bisa menarik penumpang dengan leluasa.
Kini, dengan perlahan pulihnya level PPKM Kota Pasuruan menjadikan dirinya bisa kembali mengais rezeki dari peziarah yang meminta jasanya mengantar dari Terminal Wisata menuju makam KH. Abdul Hamid. "Semoga corona pergi dan tidak ada lagi aturan larangan peziarah datang. Sebab, dari peziarah itulah sumber rezeki kami," harap laki-laki berusia 59 tahun itu.
Tidak hanya tukang becak wisata yang merasa bersyukur dengan kembalinya para peziarah datang ke Kota Pasuruan. Sejumlah PKL di sekitar alun-alun dan Terminal Wisata juga mengaku bersyukur dengan kembali dibolehkannya para peziarah datang berziarah.
Umi salah satu PKL mengungkapkan, dagangan kopi dan makanan ringannya mulai ramai pembeli lagi setelah para peziarah diizinkan datang kembali. Padahal, saat PPKM masih berlangsung ketat dirinya sedih karena dalam sehari kadang dagangannya tidak laku.
"Alhamdulillah sudah boleh datang lagi rombongan ziarah ke sini. Kalau kemarin-kemarin pas jalan masih dijaga polisi saya ndak bisa dagangan di sini. Kalau pun dagangan di rumah juga tidak laku," terangnya.
Berkah dibukanya kembali wisata religi di Kota Pasuruan juga disambut para peziarah. Ilyas, 20, warga Lumajang mengungkapkan senang bisa kembali berziarah ke Kota Pasuruan dan kota lain yang sudah mulai dibuka. Menurutnya, menjelang haul KH. Abdul Hamid adalah momentum untuk datang ke Kota Pasuruan. Walaupun sudah dibuka kembali, tetapi dirinya tetap mengenakan masker sebagai antisipasi penularan covid-19.
"Kami tetap patuh pakai masker dan harapannya tidak ada lagi penerapan PPKM. Sehingga, semua kembali seperti awal, kembali normal, amin," pungkasnya.
Kota Pasuruan saat ini masuk dalam level 2 PPKM. Sedangkan, Kabupaten Pasuruan sudah masuk level 1. Namun, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul tetap mengingatkan semua pihak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan vaksinasi. Saat ini vaksinasi di Kota Pasuruan mencapai 60 persen. Gus Ipul menargetkan dalam waktu dekat Kota Pasuruan sudah mencapai prosentase lebih dari 75 persen capaian vaksinasinya.
"Walaupun sudah melandai PPKM nya jangan lengah. Antisipasi gelombang ketiga. Kami imbau agar yang belum vaksinasi segera vaksin," ujar Gus Ipul.
Advertisement