PPKM Diperpanjang, Ini Skenario Hidup Bersama Epidemi
Pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), sejak 23 Agustus hingga 30 Agustus 2021. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut jika pemerintah sedang menyiapkan skenario hidup bersama epidemi. Skenario ini mengganti strategi sebelumnya yaitu menanggulangi atau melawan Covid-19.
Hidup Bersama Epidemi
Dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut jika skenario PPKM level 1 hingga empat akan diterapkan dalam jangka panjang. “PPM akan terus berlaku selama pandemi,” kata Luhut, Senin 23 Agustus 2021.
Nantinya penentuan level kan diterapkan mengikuti kondisi masing-masing daerah. “Berlaku antara satu hingga dua minggu,” lanjutnya.
Sedangkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut jika pemerintah kini sedang menyiapkan strategi hidup bersama epidemi, menggantikan strategi sebelumnya, menanggulangi atau melawan pandemi. “Hidup bersama epidemi melalui tiga strategi, prokes (protokol kesehatan), testing dan tracing, serta bidang perawatan. Semuanya berbasis teknologi informasi ,” katanya.
Penyesuaian Protokol Kesehatan
Strategi hidup bersama epidemi akan terwujud dalam prokes yang telah dibakukan dalam aturan tertulis. Pemerintah akan menyusun prokes berbeda untuk sektor perdagangan, pendidikan, transportasi, hingga keagamaan. “Prokes sektor perdagangan modern pun tradisional, pendidikan dari SD hingga perguruan tinggi, keagamaan, nanti akan disusun prokes berbasis TI, berpusat pada aplikasi peduli lindungi,” kata menkes.
Testing dan Tracing
Strategi hidup bersama epidemi selanjutnya di sektor testing dan tracing. Menurut Budi, nantinya testing dan tracing tidak dilakukan secara massal, namun terfokus secara epidemiologi. “Arahan presiden, bukan testing untuk screening, tetapi ke orang yang bergejala dan kontak erat. Bukan untuk semua orang hanya karena aktivitas tertentu,” katanya.
Perawatan
Strategi terakhir berkaitan dengan perawatan. Menurutnya, harus ada layanan primer untuk isolasi pasien Covid yang memberikan pengobatan dasar. Sedangkan, rumah sakit hanya merawat pasien dengan kasus yang berat. “Sehingga nantinya akan mengurangi tingkat kematian,” katanya.
Advertisement