PPKM Diperpanjang, DPRD Surabaya Minta Retribusi PDAM Digratiskan
Anggota DPRD Kota Surabaya Alfian Limardi mengatakan, perpanjangan PPKM itu akan berdampak pada kondisi sosial ekonomi warga tentu akan diuji kembali hingga seminggu ke depan. Stimulus ekonomi akan sangat bermanfaat dalam situasi ini, khususnya bantuan retribusi air bersih dari pemerintah daerah.
Untuk itu, ia mendorong Pemkot Surabaya berinisiatif untuk memberikan stimulus ekonomi dengan menggratiskan retribusi PDAM Surya Sembada Surabaya selama masa PPKM Level 4.
"Saya meminta pemkot Surabaya untuk mengkaji agar seluruh golongan rumah tangga mendapatkan stimulus berupa retribusi gratis PDAM selama pemberlakuan PPKM Darurat dan PPKM Level 4 di Surabaya. Pandemi Covid-19 kan tidak mengenal kaya atau miskin, semua bisa terserang Covid-19" kata Alfian Limardi, Senin 26 Juli 2021.
Menurutnya, dalam situasi krisis seperti saat ini, cukup banyak rumah tangga yang mengalami penurunan tingkat pendapatan sebagai akibat dari kebijakan pengurangan gaji karyawan maupun PHK. Semakin berat rasanya jika masyarakat menanggung beban pengeluaran selama pandemi Covid-19.
Baginya, jika pemkot Surabaya tidak dapat memberikan retribusi gratis PDAM pada seluruh pelanggan rumah tangga, paling tidak pemkot Surabaya memberikan retribusi gratis PDAM untuk pelanggan rumah tangga PDAM kelompok II yakni pelanggan dengan memiliki daya listrik kurang dari 1.300 VA, NJOP kurang dari 50 juta, luas bangunan kurang dari 36 m2, dan di depannya jalan dengan lebar termasuk got/saluran kurang dari 3 meter.
“Minimal Pemkot ada sedikit kepedulian terhadap dampak sosial ekonomi warga. Tolong dibantu warga ini,” katanya.
Apalagi menurutnya, di tengah pandemi ketersediaan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga adalah hal yang sangat penting. Mengingat saat ini masyarakat diminta bekerja, bersekolah, dan melakukan aktivitasnya dari rumah. Sudah pasti hal ini akan akan meningkatkan konsumsi air bersih dan pada gilirannya menggerus pendapatan rumah tangga.
Terlebih dalam data yang ia himpun, sejak pandemi terjadi penurunan permintaan air bersih dari sektor non-rumah tangga. Hal ini mengingat berbagai industri dan usaha komersial telah mengurangi jumlah produksi, jam kerja, bahkan tenaga kerja. Akibatnya, pendapatan yang diraih PDAM dari sektor non-rumah tangga mengalami penurunan cukup drastis.
Sebaliknya, terjadi lonjakan konsumsi air untuk kelompok pelanggan rumah tangga sehingga memberikan kontribusi bagi pendapatan PDAM. Meski demikian, disparitas harga atau tarif air antara sektor rumah tangga dan non-rumah tangga menyebabkan kenaikan pendapatan PDAM dari sektor rumah tangga tidak cukup signifikan.
“Di tengah pandemi ini, warga Surabaya harus tetap menjalankan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dengan mencuci tangan. Namun juga tetap menghargai penggunaan air,” katanya.
Advertisement