PPKM Darurat, Penjualan Hewan Kurban Sepi Pembeli
Diduga terkait Pemberlakuan Pembatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, 3-20 Juli 2021, bursa penjualan hewan kurban di pinggir jalan di Kota Probolinggo tahun ini terlihat sepi. Sejumlah penjual kambing kurban mengeluhkan, turunnya omset penjualan mereka beberepa hari menjelang Idul Adha, 20 Juli mendatang.
“Idul Adha tinggal lima hari tetapi kambing-kambing yang saya jual masih sepi pembeli,” kata Sutar, penjual kambing musiman di pinggir Jalan Hayam Wuruk, Kota Probolinggo, Kamis, 15 Juli 2021.
Dikatakan belum ada tanda-tanda omset penjualan kambing melonjak. “Mungkin selain pandemi Covid-19, penyebabnya karena PPKM Darurat, warga jadi enggan keluar rumah,” katanya.
Sutar mengaku, menyiapkan stok 40 kambing untuk dijual di pinggir jalan. Hingga kini baru sekitar 10 kambing yang laku dijual. “Dibandingkan tahun lalu yang juga sama-sama pandemi Covid-19, tahun ini penjualan sepi,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Suyono, penjual kambing di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. “Pandemi Covid-19 dan PPKM Darurat jelas berpengaruh terhadap minat warga untuk berkurban,” katanya.
Suyono mengaku, tidak punya lapak penjualan kambing di pinggir jalan. “Saya banyak kenalan peternak kambing dan sapi. Kalau ada pesanan kambing dan sapi kurban, tinggal ngambil ke peternak,” ujarnya.
Ia berpromosi, membeli kambing dan sapi langsung ke peternak jauh lebih murah dibandingkan ke pedagang di pasar. “Kambing seharga Rp2 juta ada, yang lebih besar hingga Rp3 juta juga ada. Sapi mulai harga Rp12 juta atau hingga puluhan juta juga siap,” katanya.
Untuk menyiasati sepinya pembeli, Sutar bahkan keliling keluar-masuk kampung untuk menawarkan kambing yang dijualnya. “Siapa tahu, ada warga kampung yang butuh kambing kurban tetapi tidak tahu harus beli di mana, ya saya yang berkeliling,” kata warga Kecamatan Wonoasih itu.
“Sekarang masih sepi yang beli kambing kurban, mudah-mudahan mendekati Idul Adha semakin ramai pembeli,” ujar Sutomo, penjual kambing kurban di pinggir jalan di Kota Probolinggo.
Agar kambingnya cepat laku, Sutomo mengaku menawarkan kambing dengan harga relatif murah. “Untung sedikit gak masalah, yang penting kambing bisa terjual,” katanya.