PPKM Darurat, Ini Jeritan Pemilik Warkop di Kediri
Selama pelaksanaan PPKM Darurat sejumlah pelaku usaha khususnya kafe dan warung kopi mengaku omset turun. Fitria Hardyan, pemilik warkop jalan veteran mengaku, penurunan omset capai 40 persen.
"Omset turun hingga 40 persen, padahal biasanya harus menggaji 3 orang karyawan dari hasil penjualan. Selama PPKM ini kita hanya jualan pagi hingga sore aja. Malam sudah jarang ada pelanggan karena kan jalannya ditutup," kata perempuan yang mengaku sudah berjualan selama 25 bulan di jalan veteran tersebut.
Karena adanya imbauan tidak makan dan minum di tempat, ia acap kali menolak secara halus pelanggannya yang datang berkunjung ke warung kopi untuk tidak nongkrong.
"Daripada bolak balik ngomongin ke pelanggan, akhirnya saya buat tulisan saja. Sebenarnya banyak pelanggan yang ingin ngopi sambil nongkrong, tapi saya tolak secara halus," kata alumni SMA Negeri 1 Kota Kediri, Rabu, 14 Juli 2021.
Melihat perkembangan covid-19 yang kian hari terus bertambah, mau tidak mau Fitria harus patuh terhadap peraturan pemerintah.
Beda dengan warkop veteran, salah satu warung kopi di Jalan Raya Kelurahan Bandar Kidul, memilih untuk mengungkapkan keluh kesahnya melalui spanduk yang dipasang di tembok halaman.
"Ya Tuhan, kami cuman ingin jualan. Kopi, tanpa harus dipatroli setiap hari. Lekas sembuh negeriku dan sehat selalu untuk saudara. Dari kami beban keluarga," tulis pemilik warung.
Ngopibareng.id menncoba mengkonfirmasi pemilik warung, namun ternyata pemilik tidak ada ditempat.
"Warung ini kan pemiliknya 4 orang. Kebetulan sedang tidak ada. Saya sendiri belum tahu pasti kapan spanduk itu dipasang, saya masuk kerja sudah ada," kata Yayan, pelayan warkop, Selasa, 14 Juli 2021.