PPKM Darurat Diperpanjang, Walikota Mojokerto 'Kulo Mboten Tego'
Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari menyatakan bahwa perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat akan memberatkan masyarakat. Dia berharap pemerintah pusat juga mendengar suara rakyat.
Dalam sebuah slogan yang beredar di media sosial, terpampang foto Walikota Mojokerto atau yang akrab dipanggil Ning Ita. Slogan berwarna oranye itu juga terdapat tulisan "Ning Ita Walikota Mojokerto".
"Wacana Perpanjangan PPKM darurat 'Rakyat Berat, Pemerintah Harus Mendengarkan Rakyat. Kulo Mboten Tego (Saya Tidak Tega)," begitu tulisan yang terpampang dalam slogan Ning Ita.
Slogan Walikota Mojokerto itu juga terpampang di Facebook pribadi milik Wakil Walikota Mojokerto, Ahmad Rizal Zakaria. Dalam postingan Wakil Walikota itu tidak memberi keterangan apa pun. Namun, mendapatkan beberapa komentar yang mengkritik soal slogan tersebut.
"Kalau memang gak tega, evaluasi kebijakan PPKM Darurat segi implementasi dilapangan pak. Kasihan rakyat kecil yang hidupnya jualan di pinggir jalan, para pelaku umkm, jangan sampek penerapan protokol kesehatan berujung pada tindak kekerasan dan kurang humanis. Biarkan rakyat kecil mencari nafkah buat keluarga dengan nyaman. Petugas harus santun dan humanis di lapangan, pembatasan jam jualan sampai jam 8 mematikan usaha mereka. Evaluasi juga pemadaman lampu jalan,keselamatan pengendara harus diperhatikan," tulis komentar akun Facebook Harris Firmansyah pada postingan Cak Rizal, sapaan akrab Wakil Walikota Mojokerto.
"Fasilitas vaksinasi diperbanyak dan dipermudah, disiplin prokes bisa diterapkan ketat, tetapi pembatasan dilonggarkan asal tidak kebablasan. Opini saya sih," tulis komentar akun Facebook Anto Widy Atmanto Susetyo.
"Ada yang lebih penting dari pada sekerdar statmen tego opo ora tego, yaitu tindakan kongkrit pemkot. Rekofusing dana APBD untuk kebutuhan riil masyarakat khususnya dalam pemulihan ekonomi. Lakukan percepatan vaksinasi yang masif, lakukan pendekatan yang humanis dalam penerapan PPKM (jangan matikan lampu2 jalan, relaksasi aturan yang lebih longgar untuk para PKL). Pemimpin harus turun memberikan teladan dengan mendorong partisipasi dan semangat gotong royong warga dalam mengatasi covid ini," tambah komentar akun Facebook Mas Yus Arianto.