PPKM Darurat, Angka Kematian di Jawa Tengah Menurun Signifikan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan berkat adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, telah terjadi penurunan angka kematian Case Fatality Rate (CFR) dan peningkatan Recovery Rate atau angka kesembuhan di Provinsi Jawa Tengah.
“Ada, ada (penurunan kasus). Lumayan sih,” kata Ganjar.
Berdasarkan rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kompleks Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin 12 Juli 2021, Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan penurunan CFR yakni dari 6,36 persen menjadi 6,18 persen.
“Lalu, angka kesembuhannya meningkat dari 85 persen menjadi 85,19 persen,” sambung Yulianto.
Ia mencontohkan, di Kabupaten Kudus terjadi penurunan kasus dari minggu ke minggu. Tidak hanya itu, tingkat hunian rumah sakit di Kudus juga cukup longgar. Informasi tersebut diperolehnya kemarin usai berkomunikasi dengan Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar.
“Kira-kira keterisiannya (di RSUD Loekmono Hadi Kudus) hanya 50 persen-60 persen,” jelasnya menirukan informasi dari Abdul Aziz Achyar.
Hal itu jelas amat berbeda dibandingkan dengan kondisi di minggu-minggu sebelumnya. Diketahui, sebelumnya tingkat keterisian di RSUD Loekmono Hadi Kudus mencapai 100 persen. Bahkan karena tingginya angka kasus Covid-19, pihaknya harus mengirim banyak pasien ke luar daerah Kudus. Namun kini, kondisi di kota kretek itu malah mampu menerima pasien dari luar daerah Kudus.
“Ini cukup menggembirakan. Moga-moga, kabupaten dan kota yang lain juga mengalami suatu perbaikan penurunan kasus, penurunan jumlah kematian. Kita harapkan, ya,” harap Yulianto.