PPIH Saudi Matangkan Kesiapan Layani Jemaah Selama di Madinah
Usai puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melakukan koordinasi untuk menyambut dan melayani jemaah haji Indonesia. Khususnya jemaah haji gelombang dua yang sudah mulai didorong secara bertahap dari Makkah ke Madinah sejak 10 Juli 2023.
"Alhamdulillah kita melaksanakan rapat koordinasi di Daker Madinah bersama para kasektor dan para kasi. Kita membahas persiapan menghadapi puncak gelombang dua, termasuk juga persiapan kepulangan jemaah dari Madinah ke Indonesia," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Prof. Hilman Latief, Ph.D.
Menurutnya, rapat koordinasi membahas kesiapan tim terkait akomodasi, transportasi, antisipasi keterlambatan dan perubahan jadwal penerbangan.
"Jadi kita ingin menjaga betul, meminimalisir perubahan-perubahan yang ada sehingga jemaah tetap bisa nyaman saat berada di Madinah dan juga kepulangannya ke Tanah Air," ungkapnya.
Kedatangan jemaah haji gelombang dua ke Madinah, akan berdampak terhadap padatnya Kota Madinah. Sebab, ada 100 ribu jemaah haji Indonesia akan memadati Madinah. Hal ini, harus diantisipasi dengan baik oleh para petugas haji.
"Petugas harus siap untuk mengantisipasi kepadatan di Madinah. Yang paling utama adalah mengantisipasi jemaah haji yang tersesat atau hilang," katanya.
Karena itu, lanjut Hilman, ia meminta para petugas mawas diri, tetap siap siaga dan mempersiapkan skema agar fenomena tersesat, hilang di jalan bisa diminimalisasi.
"Jangan sampai pernah tersesat atau hilang di Mekah sudah ketemu dan sudah bersama kelompoknya lagi, di Madinah terulang. Karena intensitas pergerakannya juga lumayan di Madinah," terangnya.
Advertisement