PPATK Sebut Transaksi Judi Online di DPR-DPRD Capai Miliaran
Jumlah transaksi judi online di lingkungan DPR RI mencapai 7 ribu transaksi. Jumlah tersebut hanya sebagian dari total 63 ribu transaksi judi online di lingkungan DPR, DPRD, hingga Sekretariat Jenderal (Setjen).
"Kami sampaikan ada DPR, DPRD, dan sekretariat itu ada 63 ribu transaksi. Nah untuk di sini saja yang aktif itu kan kalau boleh saya sampaikan ada sekitar 7 ribu sekian," kata Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandan di Komisi III DPR, dikutip cnnindonesia. Rabu 26 Juni 2024.
Dikatakan oleh Ivan, bahwa dirinya secara khusus akan menyerahkan itu ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR untuk ditindaklanjuti. Apalagi saat ini, Satgas judi online tengah berkeliling ke lembaga-lembaga pemerintahan yang lain terkait angka transaksi judi online itu.
Dalam rapat tersebut, Ivan mengungkap angka transaksi judi online di lingkungan DPR, DPRD, hingga kesetjenan mencapai Rp25 miliar. "Angka rupiahnya hampir 25 miliar di masing-masing. Ya, transaksi di antara mereka dari ratusan sampai miliaran, sampai ada satu orang sekian miliar,” tandasnya.
Sebelumnya Koordinator Humas PPATK Natsir Kongah, bahwa judi online tembus Rp600 triliun. Laporan itu sebagaimana disampaikan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.”Tembus di angka Rp600 triliun,” ujarnya dalam diskusi daring pada Sabtu 15 Juni 2024.
Dikatakan Natsir Kongah, bahwa angka itu terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2021 terdeteksi perputaran judi online hanya Rp57 triliun. Selanjutnya menjadi Rp81 triliun pada 2022, dan melonjak pada tahun 2023 sebesar Rp327 triliun. "Perputaran judi online ini dari waktu ke waktu terus meningkat," tandasnya.
Natsir Kongah menjelaskan, temuan perputaran uang dari judi online ini menjadi yang besar dibandingkan keseluruhan laporan transaksi keuangan yang diterima PPATK, termasuk korupsi.
"Itu (judi online) sampai 32,1 persen. Kalau misalnya penipuan di bawahnya ada 25,7 persen. Lalu kemudian tindak pidana lain 12,3 persen, korupsi malah 7 persen," terangnya.
Advertisement