PP Muhammadiyah: Perang Rusia - Ukraina Bukan Soal Agama
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan bahwa perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina belakangan ini bukan masalah agama.
Ia meminta umat Islam Indonesia tak terpengaruh dan terprovokasi terhadap berbagai propaganda yang marak belakangan ini. Pernyataan resmi PP Muhammadiyah disampaikan melalui siaran pers Jumat, 4 Februari 2022.
"Saya mengimbau masyarakat, khususnya umat Islam, agar tidak terpengaruh oleh provokasi dan propaganda kedua belah pihak yang berusaha mencari dukungan politik internasional. Peperangan Rusia-Ukraina bukanlah karena masalah agama," kata Haedar.
Haedar meminta masyarakat dan umat Islam tetap menjaga kerukunan dan persatuan. Ia juga meminta agar umat Islam tidak menyebarkan informasi tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Haedar juga menekankan agar tindakan hegemoni dalam bentuk apapun harus dijauhkan dalam tatanan dunia baru yang menjunjung demokrasi dan perdamaian. "Karena pada dasarnya, semua negara dan bangsa di muka bumi ini memiliki kesetaraan," ujar Haedar.
Di sisi lain, Haedar mengaku prihatin dengan peperangan Rusia-Ukraina yang terjadi sampai saat ini. Baginya, peperangan pasti menimbulkan kerusakan fasilitas publik dan korban jiwa. Ia juga menilai Peperangan bukanlah jalan keluar menyelesaikan masalah.
Ia mendesak kedua belah pihak untuk dapat melakukan gencatan senjata dan mencoba mencari solusi damai melalui meja perundingan. Haedar juga meminta agar pemerintah Indonesia bisa lebih aktif dan proaktif terlibat dalam penyelesaian peperangan Rusia-Ukraina. Ia juga mendesak PBB melakukan langkah untuk mengakhiri peperangan.
"Bila konflik bersenjata ini tidak segera diselesaikan, akan menimbulkan masalah yang kompleks baik ekonomi, politik, kemanusiaan, perdamaian global, dan masalah-masalah lainnya," kata dia.
PP Muhammadiyah mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang telah membuat seruan agar pertempuran diakhiri. Tetapi Pemerintah Indonesia hendaknya bisa lebih aktif dan proaktif terlibat dalam penyelesaian peperangan Rusia-Ukraina dan berbagai dampak yang ditimbulkannya.
Menurut Haedar, di era tatanan dunia baru yang menjunjung demokrasi dan perdamaian, tindakan hegemoni dalam bentuk apapun harus dijauhkan, karena pada dasarnya semua negara dan bangsa di muka bumi ini setara.