PP Muhammadiyah Menyayangkan Ketidakhadiran Gibran di UM Surabaya
Sekretaris Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyayangkan ketidakhadiran Cawapres Gibran Rakabuming Raka dalam acara dialog atau uji publik di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Jumat, 24 November 2023.
"Eman-eman sebenarnya, kami sangat menyayangkan. Semua sudah kita berikan kesempatan dan ruang. Bahkan, jadwalnya sudah kita sesuaikan, tapi kalau sudah tidak datang itu di luar otoritas kami," kata Abdul Mu'ti kepada awak media usai acara.
Pihaknya menyadari bahwa mendekati masa kampanye seperti saat ini, memang tidak bisa leluasa mengundang para pasangan calon (Paslon). Ke depan, PP Muhammadiyah akan berkomunikasi dengan KPU bila akan mengadakan dialog publik kembali.
"Misalnya, Mas Gibran akan berdialog dengan Muhammadiyah kami harus komunikasi dengan KPU sebagai penyelenggara pemilu, kalau sekarang memang belum masa kampanye jadi kami menyelenggarakan dialog publik ini di kampus sebagai bagian dari dialog dan kajian ilmiah atas visi misi yang ditawarkan para paslon," jelasnya.
Gibran Tak Jadi Anggota Kehormatan Muhammadiyah
Sementara itu, Abdul Mu'ti juga menyebut bahwa Gibran Rakabuming Raka tak mendapatkan anggota kehormatan dari PP Muhammadiyah lantaran tak datang dalam acara.
Tambahnya, gelar anggota kehormatan diberikan kepada semua capres-cawapres yang mengikuti uji publik.
"Kita memberikan anggota kehormatan kepada Pak Anies dan Gus Muhaimin dan juga kepada Pak Ganjar dan Pak Mahfud, serta Pak Prabowo. Seandainya Mas Gibran datang kita juga berikan kepadanya," tambahnya.
Abdul Mu'ti menjelaskan, anggota kehormatan diberikan kepada para tokoh-tokoh yang memiliki komitmen dan integritas untuk memajukan bangsa dan negara.
"Serta memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah dan juga dalam beberapa hal. Tentu memiliki komitmen dalam bersama-sama Muhammadiyah melakukan berbagai upaya perbaikan dalam kehidupan keumatan dan kehidupan kebangsaan," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka tak hadir mendampingi Prabowo dalam dialog publik di Universitas Muhammadiyah, lantaran harus menghadiri acara yang digelar NU di Mojokerto.
Advertisement